Belum
hilang dari ingatan kita aksi brutal yang dilakukan sekelombok gerombolan
bersenjata pada Rabu 16 Juli 2014 pukul 14.15 Wit, menghadang dan mebakar
disertai penembakan mobil lajuran Wamena-Mulia yang mengarah ke Kampung Kalome
dan Kampung Dangobak yang sedang membawa bahan sembako untuk masyarakat. 2
orang sopir meninggal dunia ditempat, Kallo (30 tahun) dan Laksamana (24 tahun)
terkena luka tembak dibagian kepala. 1 orang yang terkena luka tembak dibagian
pantat atas nama saudara Bahar (40 tahun) serta 4 mobil Merk Mitsubishi Strada
dibakar.
Aksi
brutal gerombolan bersenjata kembali terjadi pada Kamis 17
Juli 2014 pukul 17.10 Wit
di daerah Dugume
Kabupaten Lany Jaya. Aksi tersebut menewaskan masyarakat
sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek, Nasito (47 tahun) asal Probolinggo. Ulah brutal gerombolan bersenjata
bak malaikat pencabut nyawa.
Kejadian
bermula ketika korban dari arah Malagayneri menuju ke Tiom untuk mengantar penumpang. Ketika
tiba di Kampung Dugume korban
ditembak dibagian leher belakang tembus ke pipi bagian kiri. Penembak diduga penumpang yang
diantar dari Malagayneri tersebut.
Di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan barang bukti berupa satu buah kelongsong
munisi jenis Pistol.
Ulah
brutal yang sering terjadi di wilayah Puncak Jaya dan sekitarnya yang dilakukan gerombolan bersenjata
sangat tidak manusiawi terhadap masyarakat sipil
yang tidak bersalah. Tindakan brutal sengaja dilakukan untuk
menakuti masyarakat sehinga
situasi menjadi tidak
aman sehingga masyarakat merasakan ketakutan. Aparat TNI-Polri berkoordinasi
dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lany Jaya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan
Tokoh Agama untuk mencegah aksi
berutal gerombolan bersenjata tidak terulang lagi
sehingga masyarakat tidak merasa ketakutan. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar