Jumat, 18 Juli 2014

Gerombolan Bersenjata Sang Pencabut Nyawa





Belum hilang dari ingatan kita aksi brutal yang dilakukan sekelombok gerombolan bersenjata pada Rabu 16 Juli 2014 pukul 14.15 Wit, menghadang dan mebakar disertai penembakan mobil lajuran Wamena-Mulia yang mengarah ke Kampung Kalome dan Kampung Dangobak yang sedang membawa bahan sembako untuk masyarakat. 2 orang sopir meninggal dunia ditempat, Kallo (30 tahun) dan Laksamana (24 tahun) terkena luka tembak dibagian kepala. 1 orang yang terkena luka tembak dibagian pantat atas nama saudara Bahar (40 tahun) serta 4 mobil Merk Mitsubishi Strada dibakar. 

Aksi brutal gerombolan bersenjata kembali terjadi pada Kamis 17 Juli 2014 pukul 17.10 Wit di daerah Dugume Kabupaten Lany Jaya. Aksi tersebut menewaskan masyarakat sipil yang berprofesi sebagai tukang ojek, Nasito (47 tahun) asal Probolinggo. Ulah brutal gerombolan bersenjata bak malaikat pencabut nyawa.

Kejadian bermula ketika korban dari arah Malagayneri menuju ke Tiom untuk mengantar penumpang. Ketika tiba di Kampung Dugume korban ditembak dibagian leher belakang tembus ke pipi bagian kiri. Penembak diduga penumpang yang diantar dari Malagayneri tersebut. Di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan barang bukti berupa satu buah kelongsong munisi jenis Pistol.

Ulah brutal yang sering terjadi di wilayah Puncak Jaya dan sekitarnya yang dilakukan gerombolan bersenjata sangat tidak manusiawi terhadap masyarakat sipil yang tidak bersalah. Tindakan brutal sengaja dilakukan untuk menakuti masyarakat sehinga situasi menjadi tidak aman sehingga masyarakat merasakan ketakutan. Aparat TNI-Polri berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lany Jaya, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan Tokoh Agama untuk mencegah aksi berutal gerombolan bersenjata tidak terulang lagi sehingga masyarakat tidak merasa ketakutan. (SP/99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer