Kamis, 17 Juli 2014

GEROMBOLAN BERSENJATA BERULAH DI PUNCAK JAYA, PAPUA




Situasi pasca Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 Puncak Jaya, Papua relatif aman, namun situasi tersebut diusik sekelombok gerombolan bersenjata. Aksi penghadangan dan pembakaran disertai penembakan terjadi pada Rabu 16 Juli 2014 pukul 14.15 Wit. Mobil lajuran Wamena-Mulia yang mengarah ke Kampung Kalome dan Kampung Dangobak yang sedang membawa bahan sembako untuk masyarakat dihadang dan ditembaki. Kejadian tersebut mengakibatkan korban sipil, 2 orang sopir meninggal dunia ditempat dan 1 orang luka-luka serta 4 mobil Merk Mitsubishi Strada dibakar.

Kedua korban yang meninggal dunia atas nama saudara Kallo umur 30 tahun terkena luka tembak dibagian kepala dan saudara Laksamana umur 24 tahun serta 1 orang yang terkena luka tembak dibagian pantat atas nama saudara Bahar umur 40 tahun.

Aksi brutal penembakan yang dilakukan gerombolan bersenjata yang ditujukan kepada kelompok pedagang pasar tersebut untuk melemahkan perekonomian di kawasan pegunungan tengah Papua. Indikasinya adalah serangan yang dilakukan kelompok tersebut tertujun kepada para pedagang yang hendak membawa bahan makanan ke dan dari Wamena-Puncak Jaya. Sehingga angkutan dapat berhenti operasi dalam waktu yang lama, yang pada akhirnya terjadi kenaikan harga luar biasa di Puncak Jaya. Lebih jauh lagi, sebagai akibat dari melonjaknya harga pangan di Puncak Jaya, maka kelompok bersenjata tersebut menuduh pemerintah tidak melaksanakan pembangunan di Puncak Jaya.

Polisi menduga pelaku penembakan iring-iringan mobil sembako di Puncak Jaya, Papua adalah kelompok bersenjata lama. Tim gabungan TNI-Polri dipimpin Kasat Reskrim Polres Puncak Jaya, AKP Muh Arief diterjunkan untuk mengejar pelaku dengan membawa 2 mobil anti peluru dan 1 ambulans milik Kodim. (SP/99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer