Rabu, 12 Februari 2014

Kekuatan Militer Indonesia di Mata Internasional


Dalam 10 tahun terakhir ini banyak kemajuan kekuatan dan persenjataan TNI berkembang sangat signifikan sejalan dengan kebijakan Presiden SBY sejalan dengan kebijakan Presiden SBY untuk membangun kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential forces. pemerintah mengalokasikan anggran pertahanan setiap tahun meningkat bahkan anggaran untuk pertahanan dalam APBN 2013 mendapatkan alokasi yang terbesar. Peningkatan anggaran pertahanan terus meningkat tajam dari tahun 2004 Rp 21,42 trilliun menjadi 83, 4  triliun lebih pada tahun 2014 ini mengalami peningkatan hampir 400%.

Peningkatan anggaran tersebut sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia,  dan nilai APBN kita yang terus meningkat serta tantangan menjaga kedaulatan NKRI yang semakin berat. Sebagaimana ditegaskan oleh Presiden SBY, Modernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI semata-mata untuk menjaga kedaulatan NKRI serta menjaga keamanan regional maupun kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

Peningkatan kekuatan pertahanan ini juga diharapkan akan mengembalikan Indoensia sebagai”macan asia” dalam bidang militer. Pada era Soekarno Indonesia dikenal sebagai Macan Asia  untuk milter dan politiknya.

Sejak tahun 2004 secara bertahap pemerintah melakukan modernisasi alutsista TNI yang dilakukan dengan pengadaan peluru kendalai komposit grom meriam 23 mm untuk jajaran AD, jajaran TNI AL diperkuat LPD, TNI AU dengan Retrofit pesawat C-130B, Batch-III Pesawat Helikopter NAS-332 Super Puma, Senjata dan Amunisis Pesawat Sukhoi-27 SK/30MK. Kemudian tahun-tahun berikutnya Alutsista TNI diperkuat dengan Helicopter Mi-35P dan Mi-17 V-5, Kendaraan Tempur Panser Canon, Peluru kendali pengganti Rapier, Peluru kendali Jarak Pendek QW3, Meriam kal 30 mm 7 barrel, Korvet kelas Sigma, exocet MM-40+ Mistral, Tank Amfibi BMP-3F, Pesawat patroli maritim, kapal perusak kawal rudal, pesawat C-130, pesawat tempur SU 27/30 Sukhoi, senjata dan amunisi pesawat Sukhoi-27Sk/30 Mk, pesawat Embraer EMB 314 Super Tucano sebagai pesawat Pengganti OV-10 dan follow on support. Selain itu Mabes TNI juga melakukan pengadaan pesawat tanpa awak, alat komunikasi khusus bagi pasukan khusus, pengembangan K3I Kosek Hanudnas IV dan lain nya.

Dalam percaturan dunia, Indonesia dikenal oleh Internasional sebagai negara yang paling aktif berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia, dan Indonesia tercatat dalam laporan PBB menempati urutan ke 15 dari 177 negara yang paling banyak mengirimkan prajuritnya. Pertama kalinya juga Indonesia melibatkan prajurit wanita sebagai pasukan misi PBB .
Lembaga Analisa Militer Global Firepower merilis kekuatan Indonesia kini berada di urutan ke-15 dunia sejak Juni 2013, tapi dari segi kemampuan tempur prajurit Indonesia masuk dalam 3 Besar dunia (Kopasus) setelah Inggris dan Israel. Sebelumnya pada tahun 2011 Indonesia masih berada di peringkat 18 Besar dunia. Untuk Kawasan Asia Pasifik, Indonesia tercatat sebagai negara terkuat Nomor 7, jauh di atas malaysia urutan ke 33 dan Singapura urutan ke 47.

Penambahan sejumlah alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dibeli Kementrian Pertahanan membuat Militer kita makin bergigi di darat, laut dan udara. Ada 40 indikator dalam situs globalfirepower.com. Untuk persenjataan darat, situs ini menghitung jumlah tank, meriam hingga truk angkut pembekalan. Untuk aspek laut, jumlah kapal perusak, kapal induk, kapal selam. Di udara jumlah jet tempur, helikopter dan sarana pendukung airport. Tak hanya itu globalfirepower.com juga memperhitungkan jumlah penduduk, luas negara, produksi minyak hingga jumlah air port, jaringan rel kereta api dan pelabuhan laut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer