Dalam 10 tahun terakhir ini banyak kemajuan kekuatan dan persenjataan TNI
berkembang sangat signifikan sejalan dengan kebijakan Presiden SBY sejalan
dengan kebijakan Presiden SBY untuk membangun kekuatan pokok minimum atau
Minimum Essential forces. pemerintah mengalokasikan anggran pertahanan setiap
tahun meningkat bahkan anggaran untuk pertahanan dalam APBN 2013 mendapatkan
alokasi yang terbesar. Peningkatan anggaran pertahanan terus meningkat tajam
dari tahun 2004 Rp 21,42 trilliun menjadi 83, 4 triliun lebih pada tahun
2014 ini mengalami peningkatan hampir 400%.
Peningkatan anggaran
tersebut sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi Indonesia, dan nilai
APBN kita yang terus meningkat serta tantangan menjaga kedaulatan NKRI yang
semakin berat. Sebagaimana ditegaskan oleh Presiden SBY, Modernisasi alat utama
sistem senjata (Alutsista) TNI semata-mata untuk menjaga kedaulatan NKRI serta
menjaga keamanan regional maupun kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.
Peningkatan kekuatan
pertahanan ini juga diharapkan akan mengembalikan Indoensia sebagai”macan asia”
dalam bidang militer. Pada era Soekarno Indonesia dikenal sebagai Macan Asia
untuk milter dan politiknya.
Sejak tahun 2004 secara
bertahap pemerintah melakukan modernisasi alutsista TNI yang dilakukan dengan
pengadaan peluru kendalai komposit grom meriam 23 mm untuk jajaran AD, jajaran
TNI AL diperkuat LPD, TNI AU dengan Retrofit pesawat C-130B, Batch-III Pesawat
Helikopter NAS-332 Super Puma, Senjata dan Amunisis Pesawat Sukhoi-27 SK/30MK.
Kemudian tahun-tahun berikutnya Alutsista TNI diperkuat dengan Helicopter
Mi-35P dan Mi-17 V-5, Kendaraan Tempur Panser Canon, Peluru kendali pengganti
Rapier, Peluru kendali Jarak Pendek QW3, Meriam kal 30 mm 7 barrel, Korvet
kelas Sigma, exocet MM-40+ Mistral, Tank Amfibi BMP-3F, Pesawat patroli
maritim, kapal perusak kawal rudal, pesawat C-130, pesawat tempur SU 27/30
Sukhoi, senjata dan amunisi pesawat Sukhoi-27Sk/30 Mk, pesawat Embraer EMB 314
Super Tucano sebagai pesawat Pengganti OV-10 dan follow on support. Selain itu
Mabes TNI juga melakukan pengadaan pesawat tanpa awak, alat komunikasi khusus
bagi pasukan khusus, pengembangan K3I Kosek Hanudnas IV dan lain nya.
Dalam percaturan dunia,
Indonesia dikenal oleh Internasional sebagai negara yang paling aktif
berpartisipasi dalam menjaga perdamaian dunia, dan Indonesia tercatat dalam
laporan PBB menempati urutan ke 15 dari 177 negara yang paling banyak
mengirimkan prajuritnya. Pertama kalinya juga Indonesia melibatkan prajurit
wanita sebagai pasukan misi PBB .
Lembaga Analisa Militer
Global Firepower merilis kekuatan Indonesia kini berada di urutan ke-15 dunia
sejak Juni 2013, tapi dari segi kemampuan tempur prajurit Indonesia masuk dalam
3 Besar dunia (Kopasus) setelah Inggris dan Israel. Sebelumnya pada tahun 2011
Indonesia masih berada di peringkat 18 Besar dunia. Untuk Kawasan Asia Pasifik,
Indonesia tercatat sebagai negara terkuat Nomor 7, jauh di atas malaysia urutan
ke 33 dan Singapura urutan ke 47.
Penambahan sejumlah alat
utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dibeli Kementrian Pertahanan membuat
Militer kita makin bergigi di darat, laut dan udara. Ada 40 indikator dalam
situs globalfirepower.com. Untuk persenjataan darat, situs ini menghitung
jumlah tank, meriam hingga truk angkut pembekalan. Untuk aspek laut, jumlah
kapal perusak, kapal induk, kapal selam. Di udara jumlah jet tempur, helikopter
dan sarana pendukung airport. Tak hanya itu globalfirepower.com juga
memperhitungkan jumlah penduduk, luas negara, produksi minyak hingga jumlah air
port, jaringan rel kereta api dan pelabuhan laut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar