Kamis, 31 Juli 2014

PRESIDEN TERPILIH DAN PAPUA




Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7 telah selesai pada 9 Juli 2014 secara nasional, namun ada beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan distrik mengadakan pemilihan susulan akibat cuaca yang tidak mendukung, sehingga terjadi penundaan pengantaran logistik pemilu. Pemilu di Papua berjalan aman dan lancar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada Selasa 22 Juli 2014 secara resmi mengumumkan pemenang  Presiden dan Wakil Presiden terpilih Periode 2014 – 2019.

Pilpres hanya diikuti dua pasangan kandidat yaitu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (Prabowo – Hatta) dan Joko Widodo “Jokowi” – Yusuf Kalla (Jokowi – JK). Kedua kandidat calon presiden (Capres) memiliki ciri khas tersendiri. Kepribadian para kandidat itulah yang menjadi daya tarik masyarakat Indonesia. Satu kandidat dinilai memiliki figur yang tegas,  sedangkan yang lain dinilai sederhana dan merakyat. Disamping itu kedua kandidat juga memiliki visi dan misi yang agak berbeda untuk memimpin Indonesia ketika terpilih menjadi Presiden RI ke-7. Salah satu perbedaannya adalah satu kandidat hendak membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan berwiba di kalangan Asia maupun dunia (macan Asia), sedangkan  kandidat yang lain lebih mengutamakan penguatan kapasitas warga negaranya dengan program-program pintar dan sehat (kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar).

Hal penting yang perlu diketahui adalah siapa pun yang akan terpilih menjadi Presiden, bagaimana program dan pola pandang terhadap persoalan dan orang Papua, diharapkan Presiden terpilih tidak melihat persoalan Papua dengan sebelah mata. Kebijakan pembangunan yang dikeluarkan pemerintah harus ditinggkatkan dan menyeluruh agar dirasakan seluruh masyarakat Papua.

Orang Papua menaruh harapan yang besar kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil pleno KPU Pusat, 22 Juli, Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla. Ada kesamaan dari figur Presiden dengan sebagian besar masyarakat Papua bahwa berlatar belakang masyarakat sederhana. Dengan mental itu, diharapkan Jokowi akan mendengarkan, merasakan apa yang orang Papua harapkan dan tepat mengambil kebijakan bersama orang Papua sehingga terwujud tanah Papua sesuai amanah Tuhan dalam bingkai NKRI menuju Papua bangkit, mandiri dan sejahtera. (SP/99)

Selasa, 29 Juli 2014

Merah Putih Di Papua





Pemerintah Provinsi Papua menginstruksikan mulai tanggal 1 Agustus mendatang kepada seluruh masyarakat di Provinsi Papua agar mengibarkan bendera merah putih mulai dari rumah, perkantoran, di sepanjang jalan hingga di setiap kendaraan. Hut Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 69 pada tanggal 17 Agustus 2014 di Papua akan dirayakan beda, ini bukti nyata  Pemerintah Provinsi Papua bersama elemen masyarakat menjaga Papua tetap dalam bingkai NKRI.

Ketua Umum Hut Kemerdekaan RI ke 69 tingkat Provinsi Papua, Sekda Papua Herry Dosinaen menghimbau kepada seluruh warga Papua khususnya di Kota Jayapura, untuk mengibarkan  merah putih sebagai satu bentuk apresiasi dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang sudah mengorbankan nyawanya demi kemerdekaan Indonesia. HUT kemerdekaan RI yang ke 69 Tahun mengangkat tema, ’’ Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014, Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera ’’.


Pemprov Papua membuat sebuah program sejuta bendera, dimana program ini juga akan disampaikan ke Kabupaten/Kota. Pengibaran sejuta bendera merah putih ini akan dimasukan ke Museum Rekor Indonesia (MURI). Perayaan Hut Kemerdekaan RI ke 69 di Papua akan dirayakan sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yakni dengan melakukan pengibaran sejuta bendera merah putih. Sebanyak satu juta bendera merah putih akan dibagi kepada seluruh masyarakat, baik yang diserahkan langsung ke rumah-rumah, kendaraan roda dua dan empat serta perahu. (SP/ 99)

Senin, 28 Juli 2014

SUASANA LEBARAN DI PAPUA TERUSIK ULAH KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA




Umat muslim di Indonesia hari ini merayakan lebaran, hari kemenangan yang penuh fitri  dan saling maaf memaafkan atas segala kilaf. Suasana yang penuh kedamaian dan keharmonisan kembali diusik oleh Kelompok Kriminal Bersenjata yang menembak Pos TNI di Tingginambut, Papua yang terjadi pada Senin, 28 Juli 2014 Pukul 09.45 WIT.  

Kelompok Kriminal Bersenjata yang sering meresahkan masyarakat di Tingginambut, Papua membuat ulah dengan menembak Pos TNI di Tingginambut dari jarak kurang lebih 100 M. Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata sengaja dilakukan untuk membuat situasi lebaran di Papua menjadi tergangu. Dari kejadian tersebut Pos TNI di Tingginambut sempat melakukan tembakan balasan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata selama 10 menit dengan menggunakan Tabung Pelontar.

Masyarakat di Tingginambut, Papua terganggu akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata. Momen lebaran yang biasanya dilakukan masyarakat Papua saling bersalam-salaman berdamai dan bahagia tercoreng oleh Kelompok Kriminal Bersenjata. Masyarakat Papua sangat mengutuk ulah Kelompok Kriminal Bersenjata yang selalu meresahkan masyarakat. (SP/99)

Jumat, 25 Juli 2014

Aku Cinta Papua aku Cinta Indonesia




Pemerintah Provinsi Papua dalam perayaan HUT RI ke-69 Ta. 2014 mendatang akan membuat gebrakan yang berbeda, satu juta bendera Merah Putih akan dibagikan kepada masyarakat. Agenda ini akan dimasukkan dalam rekor MURI dan ini bukti nyata bahwa Papua merupakan bagian NKRI yang tidak bisa dipisahkan serta tidak ada konteks penggugatan posisi Papua dalam bingkai NKRI.

Kepala Biro Humas dan Protokoler Sekda Papua FX. Mote menyampaikan bahwa perayaan HUT RI ke-69 tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya, Pemprov akan mengelar sejuta bendera. Seluruh masyarakat Papua akan dibagikan bendera Merah Putih berbagai ukuran untuk mereka pasang dalam rangka sejuta bendera. Pemprov akan membagikan kepada seluruh pengguna kendaraan, dirumah-rumah akan dinaikkan bendera merah putih setinggi mungkin bahkan di perahu akan dihiasi bendera Merah Putih dan di perkantoran wajib ada bendera  Merah Putih berkibar.

Program ini wajib dan akan disampaikan ke Kabupaten/Kota untuk diikuti, berapa jumlah bendera yang dibagikan terserah pada kemampuannya masing-masing, tapi bahwa wajib untuk menaikkan bendera di semua tempat dan disepakati Papua menjadi Merah Putih.

Kecintaan terhadap bendera Merah Putih dan menghormati bendera sebagai lambang negara harus terus ditingkatkan. Partisipasi masyarakat terhadap kecintaannya kepada negara harus ditunjukkan. Seluruh komponen baik dari TNI/Polri, PNS, KNPI, lembaga-lembaga lain harus dilibatkan. Karenanya keikutsertaan dari pihak luar sangat penting.

Kegiatan lain untuk mengisi momen HUT RI tahun 2014 ini, akan dilakukan berbagai kegiatan seperti lomba perahu hias yang dilaksanakan di Dok II, lomba Distrik, Desa atau kampung terbersih, anjang sana ke Panti Asuhan, ke RS, memberi bantuan fakir miskin dan anak-anak terlantar. Selain itu direncanakan  juga, ada penerjunan sambil membawa baliho Papua Bangkit, lalu Aku Cinta Papua aku Cinta Indonesia.

Mulai tanggal 1 Agustus suasana Papua akan menjadi Merah Putih, kegiatan ini bersamaan dengan hari kemenangan bagi umat Islam, Idul Fitri dan juga hari kemenangan bagi bangsa Indonesia yang harus disatukan dan dirayakan. Puncak peringatan HUT RI tahun 2014 akan dipusatkan di Stadion Mandala, Papua akan selalu Merah Putih dalam bingkai NKRI. (SP/99)

Entri Populer