Pemilihan
Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-7 telah selesai
pada 9 Juli 2014 secara nasional, namun ada beberapa Tempat Pemungutan Suara
(TPS) dan distrik mengadakan pemilihan susulan akibat cuaca yang tidak
mendukung, sehingga terjadi penundaan pengantaran logistik pemilu. Pemilu di
Papua berjalan aman dan lancar. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada Selasa
22 Juli 2014 secara resmi mengumumkan pemenang Presiden dan Wakil Presiden terpilih Periode
2014 – 2019.
Pilpres hanya diikuti dua
pasangan kandidat yaitu Prabowo Subianto – Hatta Rajasa (Prabowo – Hatta) dan
Joko Widodo “Jokowi” – Yusuf Kalla (Jokowi – JK). Kedua kandidat calon presiden
(Capres) memiliki ciri khas tersendiri. Kepribadian para kandidat itulah yang
menjadi daya tarik masyarakat Indonesia. Satu kandidat dinilai memiliki figur
yang tegas, sedangkan yang lain dinilai sederhana dan merakyat. Disamping
itu kedua kandidat juga memiliki visi dan misi yang agak berbeda untuk memimpin
Indonesia ketika terpilih menjadi Presiden RI ke-7. Salah satu perbedaannya
adalah satu kandidat hendak membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan
berwiba di kalangan Asia maupun dunia (macan Asia), sedangkan kandidat
yang lain lebih mengutamakan penguatan kapasitas warga negaranya dengan
program-program pintar dan sehat (kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar).
Hal penting yang perlu
diketahui adalah siapa pun yang akan terpilih menjadi Presiden, bagaimana
program dan pola pandang terhadap persoalan dan orang Papua, diharapkan Presiden
terpilih tidak melihat persoalan Papua dengan sebelah mata. Kebijakan
pembangunan yang dikeluarkan pemerintah harus ditinggkatkan dan menyeluruh agar
dirasakan seluruh masyarakat Papua.
Orang Papua menaruh harapan
yang besar kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil pleno KPU Pusat,
22 Juli, Joko Widodo dan M. Jusuf Kalla. Ada kesamaan dari figur Presiden
dengan sebagian besar masyarakat Papua bahwa berlatar belakang masyarakat
sederhana. Dengan mental itu, diharapkan Jokowi akan mendengarkan, merasakan
apa yang orang Papua harapkan dan tepat mengambil kebijakan bersama orang Papua
sehingga terwujud tanah Papua sesuai amanah Tuhan dalam bingkai NKRI menuju
Papua bangkit, mandiri dan sejahtera. (SP/99)