Ketua
MRP Papua Timotius Murib, Wakil Ketua I DPRP Papua Yunus Wonda, dan Ketua DPRD
Kabupaten Nabire Titi Yuliana Warobai Marey menyatakan jika perjuangan untuk
mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Otonomi Khusus Bagi Provinsi
di Tanah Papua (RUU Otsus Plus) sudah sesuai keinginan dan aspirasi dari
seluruh rakyat Papua. Jakarta, Kamis (18/09).
Evaluasi otsus dengan melibatkan 383 peserta
yang terdiri dari kaum intelektual dan masyarakat adat dari Papua dan Papua
Barat diselenggarakan tanggal 25 sampai 27 tahun 2013. Hasil evaluasi dicatat MRP,
aspirasi kemudian disampaikan ke Gubernur, pemerintah pusat dalam hal ini
Presiden, Mendagri, DPR RI, dan pihak pihak terkait lainnya.
Gubernur Papua Lukas Enembe, S.IP, MH., membentuk
tim asistensi yang bekerja dengan baik sehingga mengasilkan draft UU Otsus Plus
dari 1 sampai 13. Kerja keras dan semangat ini didukung Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan pada tanggal 24 April 2013, Gubernur,
Wakil Gubernur, Ketua MRP Papua dan pimpinan DPRP bertemu Presiden di istana negara. Presiden merespon
dengan baik dan mengatakan evaluasi Otsus perlu dilakukan oleh seluruh rakyat
papua.
Ketua MRP Papua Timotius Murib menegaskan bahwa
pernyataan Ketua Fraksi Pikiran Rakyat DPRP, Yan Mandenas yang menyampaikan,
RUU Otsus Plus bukan merupakan aspirasi dari seluruh masyarakat asli Papua, itu
salah dan sangat keliru. Mereka tidak mengikuti proses yang sudah berjalan. Timotius
Murib tekankan kepada pihak yang kontra, seharusnya mendukung karena apa yang
diupayakan merupakan kepentingan rakyat Papua.
Pernyataan Yan Mandenas itu bukan berpayung
dalam lembaga DPR Papua, itu pernyataan pribadi. Lenbaga DPR Papua telah
memberi dukungan penuh dan final terhadap draft RUU Pemerintahan Otonomi Khusus
bagi Provinsi di Tanah Papua, melalui sidang paripurna dewan. Pimpinan DPRP
sudah memutuskan dan memang dari 6 fraksi di DPRP hanya 1 fraksi yang dipimpin
Yan Mandenas tidak mendukung sementara sisanya 5 fraksi menerima. Bahkan
seluruh Anggota Fraksi Pikiran Rakyat sebenarnya mendukung Otsus Plus hanya Yan
Mandenas sendiri yang tidak mendukung. Intinya kami sebanyak 55 dari 56 Anggota
Dewan yang ada sangat merasa bangga bila draft ini disahkan menjadi UU.
Yan Mandenas sebagai Ketua Fraksi Pikiran
Rakyat sangat memalukan dan tindakannya menyesatkan serta bernuansa tendensius.
Seharusnya sebagai seorang wakil rakyat yang juga digolongkan sebagai pimpinan
daerah tidak mengeluarkan pernyataan yang menyesatkan dan membuat bingung
Rakyat Papua. Sebuah
pernyataan resmi seharusnya memiliki bukti-bukti yang akurat serta dibarengi
dengan sebuah data otentik juga dapat dipertanggung jawabkan. Hal tersebut
disayangkan oleh Ketua
MRP Papua Timotius Murib, Wakil Ketua I DPRP Papua Yunus Wonda, dan Ketua DPRD
Kabupaten Nabire Titi Yuliana Warobai Marey.
MRP Papua dan seluruh anggota tidak marah
terhadap Yan Mandenas karena telah menyampaikan ke media, itu semua sebagai kritik
tapi jangan memojokkan kemudian katakan salah karena itu semua keinginan dan
aspirasi dari seluruh rakyat Papua. Draft UU Otsus Plus sudah masuk dalam
Prolegnas, Timotius Murib tekankan jangan dikomentari salah lagi. Seharusnya Yan
Mandenas lebih baik bersabar dan berdoa serta mendukung upaya yang sudah dilakukan
ini.
Ketua DPRD Kabupaten Nabire Titi Yuliana
Warobai Marey membantah komentar Yan Mandenas yang menyebut dalam usaha
mengesahkan RUU Otsus Plus ini Pemprov Papua telah mengeluarkan anggaran hingga
Rp15 Miliar, hal tersebut tidak benar Rombongan Pejabat Papua yang berada di
Jakarta tak dibiayai oleh APBD Papua maupun Gubernur. Yan Mandenas harus
bertanggung jawab dan mengklarifikasi pernyataanya tersebut, karena ini
merupakan pelecehan terhadap kami sebagai wakil daerah, yang diperjuangan
kepentingan rakyat Papua. Dan apa yang kami perjuangkan bukan untuk kami, semua
ini untuk generasi berikutnya.
Yuliana menegaskan perjuangan draft otsus
dilakukan dengan hati yang tulus, program yang dibuat oleh Gubernur Papua harus
didukung oleh seluruh masyarakat Papua. Perjuangan yang diperjuangan ini demi
kemajuan kesejahteraan masyarakat Papua kedepan. Siapa lagi yang mau dukung
bapak Gubernur kalau bukan kita. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar