Perayaan
natal bersama Pemerintah provinsi Papua, MRP, DPRP, TNI/POLRI dan Masyarakat
yang diselenggarakan di GOR Cenderawasih. Thema Perayaan natal tahun ini
mengangkat nasional “Datanglah Ya Raja Damai” [Yesaya 9:5] dan sub thema yang
dipilih untuk perayaan natal bersama ini adalah “melalui kedatangan Raja damai
kita mewujudkan kasih menembus segala perbedaan menuju Papua Bangkit, Mandiri
dan Sejahtera.
Perayaan
natal bersama tersebut diisi paduan suara dari paduan suara gabungan STAKPN
Burere Sentani VG, Bank BNI 46 Wilayah Papua, Youtefa Male Chor, Kodam
XVII/Cenderawasih dan Polda Papua dengan judul lagu Haleluya Agung serta
dimeriahkan oleh tarian Sendera tari Honong Jayapura yang dihadiri oleh seluruh
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah [FORKOORPIMDA] seperti Pangdam
XVII/Cenderawasih Mayjend.TNI Cristian Zebua, Kapolda Papua Irjen.Pol.Tito
Karnavian, Wakapolda Papua Brigjen Pol.Paulus Waterpauw, Ketua DPR Papua Deerd
Tabuni, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal,SE.MM dan pimpinan SKPD llingkup
pemprov Papua.
Sementara
pelayan untuk Refleksi adalah Pdt. Dorman Wandikmbo,S.Th dan Doa syafaat
Pdt.Willem Itaar.S.Th ketua klases GKI Jayapura, pada akhir acara, Gubernur
memberikan bantuan kepada kepada panti asuhan Matengwak Dok VIII Jayapura,
panti asuhan kasih jl.Rambutan Polimak, komunitas anak jantung Kota, tuna netra
Polimak Jayapura, rumah singgah ODHA Perumnas I, rumah singgah ODHA Padang
Bulan, panti asuhan Wah Wah di Post 7 Sentani dan sanggar anak Pedalaman Waena.
Gubernur
Papua Lukas Enembe,SIP.MH dalam sambutannya, mengatakan, thema sentral ini
dimaknai sebagai sebuah pertolongan dan pertolongan tersebut dimaknai sebagai
Allah dan Kasih serta Kuasanya, sebab kelahiran Yesus Kristus menghadirkan kuasa Allah yang menyapa
umat-Nya. Allah membebasakan manusia dari perbudakan dosa dan belenggu maut,
hanya satu hal yang perlu kita lalukan, kita harus pervata dan masuk dalam
kehidpan Yesus.
“Dalam
suka dan duka, dalam untung dan rugi apapun status dan pilihan kita, kita hanya
mengndalkan Tuhan Yesus Kristus dan penyelamat kita,”kata Gubernur.
Sebab
kata Gubernur, hanya dengan melakukan hal tersebut, maka kita akan mampu
melakanakan seluruh tugas dan tanggungjawab yang telah Tuhan percayakan bagi
kita sesuai talenta kita masing-masing untuk mengabdi bagi masyarakat. sesuai
thema yaitu melalui kedatangan raja damai kita wujudkan kasih menembus segala
perbedaan menujus Papua Bangkur, mandiri dan Sejahtera.
“Sebagai
umat kristiani di Tanah Papua, yang telah bekerjasama membantu pemerintah dalam
melaksanakan tugas-tugas pembangunan dan
pemerinah serta pelayanan masyarakat dengan baik, saya berharap dukungan
ini tetap diberikan selama masa kepemimpinan saya dan wakil Gubernur dalam
menyukseskan dan melaksanakan visi kami yakni Papua Bangkit, Mandiri dan
Sejaherta,”ungkapnya.
Gubernur
menegaskan, bahwa Papua sekarang sedang berada pada babak baru daru sebuah era
baru untuk menuju peradaban baru Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera dengan
prinsip utama yaitu kasih menembus perbedaan. Babak baru ini sedang kita jalani
dengan berbagai kebijakan dan program strategi
yang secara umum dapat dirangkum dalam sebuah kalimat GERBANGMAS HASRAT
PAPUA atau gerakan bangkit mandiri dan sejahatera harapan baru seluruh rakyar
Papua yang didalamnya ada berbagai kebijakan dan program strategis yang sedang
dan akan dilaksanakan kedepan selama lima tahun kedepan.
“saya
percaya dan yakin dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa saya dan saudara Klemen Tinal akan mampu
melaksanakan tugas dan tanggung sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua
sesuai kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh masyarakat Papua,”ujarnya.
Dikatakannya,
ada banyak tantangan dan hambatan yang
ditemui, tapi semua itu tidak akan mengurangi semangat dan tekad,” saya
dan saudara wagub untuk melaksanakan perubahan, kami percaya bahwa apa yang
sedangn dan akan atau nantu kami
kerjakan adalah sesuatu yang benar, karena itu pasti didukung oleh seluruh
masyarakat stakeholder untuk pembangunan di Papua, kedamaian akan tercipta di
Papua, dan kesehjahteraan pun akan menjadi bagian masyarakat di
Papua,”sambungnya.
“Mari
kita hormati hari raya Natal sebab sebagai orang kristen kita semua wajib untuk
menjaga keamanan dan menciptakan kedamaian di tanah ini dalam menyambut
kelahiran sang juruselamat,”jelasnya.
Dengan
demikian, semua pihak menginginkan Papua menjadi tanah damai, dan sang
juruselamat juga datang membawa damai bagi kita semua tanpa membedakan status
sosial kita semua, karena itu, marilah kita semua menghindari hal-hal yang
bersifat kekerasan ditas tanah ini dan berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk
mencipatakan kedamian di atas tanah ini, sehingga damai ini akan menjadi anugerah bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar