Senin, 23 Desember 2013

Gubernur: Mari Kita Jaga Papua, Sebagai Tanah Damai



   Perayaan natal bersama Pemerintah provinsi Papua, MRP, DPRP, TNI/POLRI dan Masyarakat yang diselenggarakan di GOR Cenderawasih. Thema Perayaan natal tahun ini mengangkat nasional “Datanglah Ya Raja Damai” [Yesaya 9:5] dan sub thema yang dipilih untuk perayaan natal bersama ini adalah “melalui kedatangan Raja damai kita mewujudkan kasih menembus segala perbedaan menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera.

     Perayaan natal bersama tersebut diisi paduan suara dari paduan suara gabungan STAKPN Burere Sentani VG, Bank BNI 46 Wilayah Papua, Youtefa Male Chor, Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua dengan judul lagu Haleluya Agung serta dimeriahkan oleh tarian Sendera tari Honong Jayapura yang dihadiri oleh seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah [FORKOORPIMDA] seperti Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjend.TNI Cristian Zebua, Kapolda Papua Irjen.Pol.Tito Karnavian, Wakapolda Papua Brigjen Pol.Paulus Waterpauw, Ketua DPR Papua Deerd Tabuni, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal,SE.MM dan pimpinan SKPD llingkup pemprov Papua.

   Sementara pelayan untuk Refleksi adalah Pdt. Dorman Wandikmbo,S.Th dan Doa syafaat Pdt.Willem Itaar.S.Th ketua klases GKI Jayapura, pada akhir acara, Gubernur memberikan bantuan kepada kepada panti asuhan Matengwak Dok VIII Jayapura, panti asuhan kasih jl.Rambutan Polimak, komunitas anak jantung Kota, tuna netra Polimak Jayapura, rumah singgah ODHA Perumnas I, rumah singgah ODHA Padang Bulan, panti asuhan Wah Wah di Post 7 Sentani dan sanggar anak Pedalaman Waena.

     Gubernur Papua Lukas Enembe,SIP.MH dalam sambutannya, mengatakan, thema sentral ini dimaknai sebagai sebuah pertolongan dan pertolongan tersebut dimaknai sebagai Allah dan Kasih serta Kuasanya, sebab kelahiran Yesus Kristus  menghadirkan kuasa Allah yang menyapa umat-Nya. Allah membebasakan manusia dari perbudakan dosa dan belenggu maut, hanya satu hal yang perlu kita lalukan, kita harus pervata dan masuk dalam kehidpan Yesus.
“Dalam suka dan duka, dalam untung dan rugi apapun status dan pilihan kita, kita hanya mengndalkan Tuhan Yesus Kristus dan penyelamat kita,”kata Gubernur.

    Sebab kata Gubernur, hanya dengan melakukan hal tersebut, maka kita akan mampu melakanakan seluruh tugas dan tanggungjawab yang telah Tuhan percayakan bagi kita sesuai talenta kita masing-masing untuk mengabdi bagi masyarakat. sesuai thema yaitu melalui kedatangan raja damai kita wujudkan kasih menembus segala perbedaan menujus Papua Bangkur, mandiri dan Sejahtera. 

    “Sebagai umat kristiani di Tanah Papua, yang telah bekerjasama membantu pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan dan  pemerinah serta pelayanan masyarakat dengan baik, saya berharap dukungan ini tetap diberikan selama masa kepemimpinan saya dan wakil Gubernur dalam menyukseskan dan melaksanakan visi kami yakni Papua Bangkit, Mandiri dan Sejaherta,”ungkapnya.

    Gubernur menegaskan, bahwa Papua sekarang sedang berada pada babak baru daru sebuah era baru untuk menuju peradaban baru Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera dengan prinsip utama yaitu kasih menembus perbedaan. Babak baru ini sedang kita jalani dengan berbagai kebijakan dan program strategi  yang secara umum dapat dirangkum dalam sebuah kalimat GERBANGMAS HASRAT PAPUA atau gerakan bangkit mandiri dan sejahatera harapan baru seluruh rakyar Papua yang didalamnya ada berbagai kebijakan dan program strategis yang sedang dan akan dilaksanakan kedepan selama lima tahun kedepan. 

    “saya percaya dan yakin dengan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa  saya dan saudara Klemen Tinal akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung sebagai gubernur dan wakil gubernur Papua sesuai kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh masyarakat Papua,”ujarnya.

     Dikatakannya, ada banyak tantangan dan hambatan yang  ditemui, tapi semua itu tidak akan mengurangi semangat dan tekad,” saya dan saudara wagub untuk melaksanakan perubahan, kami percaya bahwa apa yang sedangn  dan akan atau nantu kami kerjakan adalah sesuatu yang benar, karena itu pasti didukung oleh seluruh masyarakat stakeholder untuk pembangunan di Papua, kedamaian akan tercipta di Papua, dan kesehjahteraan pun akan menjadi bagian masyarakat di Papua,”sambungnya.

    “Mari kita hormati hari raya Natal sebab sebagai orang kristen kita semua wajib untuk menjaga keamanan dan menciptakan kedamaian di tanah ini dalam menyambut kelahiran sang juruselamat,”jelasnya.

    Dengan demikian, semua pihak menginginkan Papua menjadi tanah damai, dan sang juruselamat juga datang membawa damai bagi kita semua tanpa membedakan status sosial kita semua, karena itu, marilah kita semua menghindari hal-hal yang bersifat kekerasan ditas tanah ini dan berusaha dengan sekuat tenaga kita untuk mencipatakan kedamian di atas tanah ini, sehingga damai ini akan  menjadi anugerah bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer