Pancasila merupakan ideologi dasar
bagi negara Indonesia, falsafah hidup dan
juga sebagai alat pemersatu bangsa yang “bhinneka tunggal ika”. Lima sendi utama penyusun Pancasila
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kehidupan masyarakat di Papua sangat menjunjung
tinggi adat istiadat dan budaya serta kerukunan umat beragama. Kondisi kerukunan
hidup antarumat beragama di bumi cenderawasih terjaga dengan baik. Ini
dikarenakan sikap saling menghargai, menghormati dan saling mengakui perbedaan
yang merupakan kunci sukses kerukunan umat beragama.
Peran seluruh
komponen bangsa yang ada dalam mewujudkan papua damai dapat bersinergis, pemerintah,
adat dan agama sebagai tiga pilar utama dalam menjaga kerukunan hidup umat
beragama, dapat mewujudkan papua yang damai. Kondisi kerukunan hidup antarumat
beragama yang sudah terjaga baik ini dapat ditingkatkan di tahun mendatang.
Misalnya, dengan cara membangun komunikasi yang mutlak di kalangan semua
komponen untuk membangun kerukunan dan kedamaian.
Di tahun
2014 banyak yang harus dilakukan untuk mewujudkan papua damai. Apalagi di tahun
tersebut ada dua momen penting yang akan dilaksanakan, yaitu pemilihan anggota
legislatif (pileg) dan pemilihan presiden. Masyarakat Papua dalam pelaksanaan
pilkada legislatif ataupun presiden, tidak terpancing dengan isu suku, ras dan
agama. Peningkatan kerjasama mewujudkan kedamaian dan kerukunan hidup beragama
jangan sampai dinodai dengan adanya agenda pemilihan pemilu ini.
Pancasila tak perlu diperdebatkan lagi, hal
tersebut ditegaskan ketika Presiden Susilo Bangbang Yudhoyono ketika melihat
koleksi museum di The Soekarno Centre di Bali, Pancasila sudah harga mati yang
tidak bisa ditawar tawar lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar