Kamis, 08 Mei 2014

PANCASILA SUDAH MENDARAH DAGING DI TUBUH MASYARAKAT PAPUA


Pancasila merupakan ideologi dasar bagi negara Indonesia, falsafah hidup dan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang “bhinneka tunggal ika”. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kehidupan masyarakat di Papua sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya serta kerukunan umat beragama. Kondisi kerukunan hidup antarumat beragama di bumi cenderawasih terjaga dengan baik. Ini dikarenakan sikap saling menghargai, menghormati dan saling mengakui perbedaan yang merupakan kunci sukses kerukunan umat beragama.

Peran seluruh komponen bangsa yang ada dalam mewujudkan papua damai dapat bersinergis, pemerintah, adat dan agama sebagai tiga pilar utama dalam menjaga kerukunan hidup umat beragama, dapat mewujudkan papua yang damai. Kondisi kerukunan hidup antarumat beragama yang sudah terjaga baik ini dapat ditingkatkan di tahun mendatang. Misalnya, dengan cara membangun komunikasi yang mutlak di kalangan semua komponen untuk membangun kerukunan dan kedamaian.
Di tahun 2014 banyak yang harus dilakukan untuk mewujudkan papua damai. Apalagi di tahun tersebut ada dua momen penting yang akan dilaksanakan, yaitu pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pemilihan presiden. Masyarakat Papua dalam pelaksanaan pilkada legislatif ataupun presiden, tidak terpancing dengan isu suku, ras dan agama. Peningkatan kerjasama mewujudkan kedamaian dan kerukunan hidup beragama jangan sampai dinodai dengan adanya agenda pemilihan pemilu ini.
Pancasila tak perlu diperdebatkan lagi, hal tersebut ditegaskan ketika Presiden Susilo Bangbang Yudhoyono ketika melihat koleksi museum di The Soekarno Centre di Bali, Pancasila sudah harga mati yang tidak bisa ditawar tawar lagi.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer