Tarian dan bunyi Tifa khas Papua serta
kompaknya pemuda-pemudi Papua membawakan tarian asal Indonesia Timur mewarnai
pembukaan Pentas Seni dan Budaya Papua dan Papua Barat bertempat di Lapangan Monumen
Nasional Jakarta. Jumat, 23 Mei 2014.
Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono membuka secara resmi Pekan Seni dan
Budaya Papua 2014 yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 23-25 Mei
2014. Peresmian tersebut dihadiri Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri
PDT helmy Faishal, Wakil Menteri Pendidikan dan Budaya Wiendu Nuryanti, Wakil
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, dan Perwakilan
Pemerintah Daerah Papua dan Papua Barat serta pejabat terkait.
Sambutan tertulis
Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono yang dibacakan (Menkokesra)
Agung Laksono mengajak seluruh masyarakat Papua, baik pemerintah daerah, dunia usaha
dan perguruan tinggi yang ada di wilayah paling Timur di Indonesia ini untuk
dapat bekerjasama melestarikan sekaligus mengembangkan seni dan budaya Papua
dan Papua Barat. Pelestarian seni dan budaya penting dilakukan,
guna dijadikan sebagai landasan kehidupan masyarakat serta pendorong bagi
kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran di Provinsi Papua dan Papua Barat
Diharapkan
melalui seni dan budaya dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat Papua
terhadap seni dan budaya, sebab seni budaya Papua dan Papua Barat merupakan
salah satu warisan nusantara yang perlu kita terus pelihara maupun dilestarikan,
serta dipertahankan karena merupakan salah satu unsur dan identitas diri bangsa
kita. Pekan seni dan budaya dapat dijadikan ajang promosi serta mengenalkan potensi
sumber daya yang dimiliki Indonesia Timur yaitu Papua dalam membangun kehidupan
yang semakin maju dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Pekan
seni dan budaya yang baru pertama kali digelar dimana seni dan budaya Papua
tampil dalam sebuah even yang berskala nasional dan lokasinya di jantung Kota
Jakarta. Perlu diketahui masyarakat Papua dan Papua Barat memiliki 276 suku dan
bahasa yang masing-masingnya memiliki keunikan tersendiri dan tetap tegak
dibawah bendera Merah Putih, seni budaya Papua dan Papua Barat merupakan
artikulasi hubungan antar manusia dimana kelompok suku kedua provinsi ini
mengekpresikan hubungan antara manusia dengan pencipta dan manusia dengan
lingkungan.
Ketua
Pelaksanaan pekan seni dan budaya Papua dan Papua Barat , Deputi V Menkokesra
Haswan Yunas mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan tindaklanjut keputusan
Presiden RI tekait pelaksanaan Sail Raja Ampat pada 21 Juni 2014 dan Festival
Danau Sentani (FDS) 19 Juni 2014 mendatang. Kegiatan Sail Raja Ampat dan FDS
tersebut, bertujuan untuk mengakselerasi kecepatan pembangunan daerah khususnya
pembangunan infrastruktur seni dan budaya di tanah Papua. Sementara untuk
mempersiapkan kedua kegiatan itu, panitia sebelumnya telah mengadakan berbagai
kegiatan yang antara lain launching pekan seni budaya dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan
mempromosikan sail Raja Ampat dan FDS.
Mengawali
acara Sail Raja Ampat dan FDS telah digelarlah kegiatan pekan seni budaya Papua
dan Papua Barat pada tanggal 23-25 Mei 2014. Kegiatan ini tentunya untuk
perkenalkan dan promosikan acara sail Raja Ampat dan FDS serta ajak investor
untuk lakukan investasi di Papua dan Papua Barat. Beberpa rangkaian kegiatan pekan
seni budaya Papua dan Papua Barat yaitu pertunjukan seni budaya, pameran
investasi, seminar nasional dan internasional serta acara karnaval budaya. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar