Sabtu, 24 Mei 2014

MEJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI SENI BUDAYA PAPUA DAN PAPUA BARAT


Tarian dan bunyi Tifa khas Papua serta kompaknya pemuda-pemudi Papua membawakan tarian asal Indonesia Timur mewarnai pembukaan Pentas Seni dan Budaya Papua dan Papua Barat bertempat di Lapangan Monumen Nasional Jakarta. Jumat, 23 Mei 2014.  

Menteri Koordinator dan Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono membuka secara resmi Pekan Seni dan Budaya Papua 2014  yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 23-25 Mei 2014. Peresmian tersebut dihadiri Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri PDT helmy Faishal, Wakil Menteri Pendidikan dan Budaya Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, dan Perwakilan Pemerintah Daerah Papua dan Papua Barat serta pejabat terkait.

Sambutan tertulis Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono yang dibacakan (Menkokesra) Agung Laksono mengajak seluruh masyarakat Papua, baik pemerintah daerah, dunia usaha dan perguruan tinggi yang ada di wilayah paling Timur di Indonesia ini untuk dapat bekerjasama melestarikan sekaligus mengembangkan seni dan budaya Papua dan Papua Barat. Pelestarian seni dan budaya penting dilakukan, guna dijadikan sebagai landasan kehidupan masyarakat serta pendorong bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran di Provinsi Papua dan Papua Barat
Diharapkan melalui seni dan budaya dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat Papua terhadap seni dan budaya, sebab seni budaya Papua dan Papua Barat merupakan salah satu warisan nusantara yang perlu kita terus pelihara maupun dilestarikan, serta dipertahankan karena merupakan salah satu unsur dan identitas diri bangsa kita. Pekan seni dan budaya dapat dijadikan ajang promosi serta mengenalkan potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia Timur yaitu Papua dalam membangun kehidupan yang semakin maju dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pekan seni dan budaya yang baru pertama kali digelar dimana seni dan budaya Papua tampil dalam sebuah even yang berskala nasional dan lokasinya di jantung Kota Jakarta. Perlu diketahui masyarakat Papua dan Papua Barat memiliki 276 suku dan bahasa yang masing-masingnya memiliki keunikan tersendiri dan tetap tegak dibawah bendera Merah Putih, seni budaya Papua dan Papua Barat merupakan artikulasi hubungan antar manusia dimana kelompok suku kedua provinsi ini mengekpresikan hubungan antara manusia dengan pencipta dan manusia dengan lingkungan.
Ketua Pelaksanaan pekan seni dan budaya Papua dan Papua Barat , Deputi V Menkokesra Haswan Yunas mengatakan, kegiatan pameran ini merupakan tindaklanjut keputusan Presiden RI tekait pelaksanaan Sail Raja Ampat pada 21 Juni 2014 dan Festival Danau Sentani (FDS) 19 Juni 2014 mendatang. Kegiatan Sail Raja Ampat dan FDS tersebut, bertujuan untuk mengakselerasi kecepatan pembangunan daerah khususnya pembangunan infrastruktur seni dan budaya di tanah Papua. Sementara untuk mempersiapkan kedua kegiatan itu, panitia sebelumnya telah mengadakan berbagai kegiatan yang antara lain launching pekan seni budaya dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan sail Raja Ampat dan FDS.

Mengawali acara Sail Raja Ampat dan FDS telah digelarlah kegiatan pekan seni budaya Papua dan Papua Barat pada tanggal 23-25 Mei 2014. Kegiatan ini tentunya untuk perkenalkan dan promosikan acara sail Raja Ampat dan FDS serta ajak investor untuk lakukan investasi di Papua dan Papua Barat. Beberpa rangkaian kegiatan pekan seni budaya Papua dan Papua Barat yaitu pertunjukan seni budaya, pameran investasi, seminar nasional dan internasional serta acara karnaval budaya. (SP/99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer