Rabu, 29 Oktober 2014

MASYARAKAT PAPUA BERGANDENGTANGAN DENGAN APARAT TNI-POLRI BERANTAS OPM DI BUMI CENDERAWASIH



Pemerintah Kabupaten Puncak, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Kepemudaan dan seluruh elemen masyarakat serta Aparat TNI-Polri bergandengtangan menjaga keamanan di Bumi Cenderawasih. Berpedoman pada kesepakatan yang telah disepakati tentang menolak keberadaan Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang kerap membuat ulah di wilayah Kabupaten Puncak, masyarakat tidak akan memberi sejengkal pun tempat untuk organisasi terlarang tersebut.

Bupati Puncak, Williem Wandik, SE, M. Si menyatakan dengan tegas menolak keberadaan Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) diwilayahnya. Bupati menekankan kepada seluruh masyarakat agar selalu mempedomani kesepakatan yang telah disepakati yaitu : Masyarakat menolak keberadaan OPM di wilayah Kabupaten Puncak, Mendukung penuh aparat untuk menjaga keamanan ketertiban masyarakat di Kabupaten Puncak, Membangun pos pengamanan TNI/Polri guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sekitar dan Menerapkan denda adat Rp 2 miliar apabila ada warga atau pihak keluarga yang terlibat OPM di Kabupaten Puncak yang diketahui membunuh anggota TNI/Polri yang berjaga di kawasan tersebut.

Pemerintah melalui Polda Papua akan selalu memburu dan menindak aksi-aksi kriminal bersenjata yang sudah meresahkan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya dan menggangu keamanan serta ketertiban masyarakat. Hal tersebut ditegaskan Kapolda Papua Irjen Pol. Yotje Mende. Kapolda menekankan kepada masyarakat supaya tetap tenang terkait isu-isu yang berkembang bahwa OPM akan melakukan aksi-aksi teror terhadap masyarakat. Aparat TNI-Polri akan memburu kelompok kriminal bersenjata hingga ditangkap hidup-hidup ataupun mati.

Kerjasama yang terjalin antara masyarakat dan aparat TNI-Polri kembali membuahkan hasil, pada hari , Minggu, 26 Oktober 2014, sekitar pukul 13.00 WIT informasi dari masyarakat dikembangkan Aparat gabungan TNI-Polri berhasil menangkap dua kelompok kriminal bersenjata yang selama ini beroperasi di Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Puncak Jaya. Keduanya ditangkap terekait aksi penembakan dan perampasan senjata. Kedua orang itu, yakni Rambo Wenda, 27 tahun, dan Derius Wonda alias Rambo Tolikara, 34 tahun, ditangkap bersama lima anak buahnya saat sedang berada di Hotel Boulevard Jalan Patimura, Wamena-Kabupaten Jayawijaya.

Masyarakat tidak takut lagi dengan ancaman-ancaman murahan dari kelompok kriminal bersenjata. Ini bukti nyata Pemerintah, Aparat TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat bekerja secara serius untuk membrantas kelompok kriminal bersenjata serta selalu menjaga keamanan di Bumi Cenderawasih dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (SP/99)

Jumat, 17 Oktober 2014

Wakil Bupati Lanny Jaya, Bertus Kogoya, SH : Lanny Jaya Tetap Aman dan Kondusif



 Wamena - Tertangkapnya Teko Wenda di Bandara Sentani Kabupaten Jayapura pada minggu, tanggal 12 Oktober 2014 lalu, tidak berdampak terhadap aktivitas masyarakat maupun kegiatan pemerintahan di Kabupaten Lannya Jaya, Papua. Kondisi keamanan di Kabupaten Lanny Jaya tetap aman dan kondusif.  Aktivitas masyarakat tetap berlangsung seperti biasa.

Hal ini dibenarkan Wakil Bupati  Lanny Jaya,  Bertus Kogoya, SH., masyarakat Lanny Jaya tidak akan terpengaruh, Bertus Kagoya yakin seluruh elemen masyarakat Lanny Jaya akan tetap pada kesepakatan dan tidak ada tempat bagi Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) di wilayahnya. Terkait tertangkapnya kurir pembawa munisi dari Kelompok Kriminal Bersenjata yang merupakan anak buah Enden Wanimbo dan Puron Wenda itu kerja keras aparat keamanan. Ini bukti nyata Pemerintah bekerjasama dengan TNI-Polri dan seluruh elemen masyarakat akan selalu bekerja menjaga keamanan di Papua, tidak ada tempat bagi kelompok-kelompok kriminal.

Kelompok Kriminal Bersenjata Enden Wanimbo dan Puron Wenda akan terus diburu Aparat TNI-Polri hingga ditangkap hidup-hidup ataupun mati. Aksi-aksi kriminal bersenjata yang dilakukan sudah meresahkan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya dan menggangu keamanan serta ketertiban masyarakat. (SP/99)

Rabu, 15 Oktober 2014

Masyarakat Lanny Jaya Apresiasi Kerjakeras Aparat Keamanan di Papua




Wamena - Pemerintah Kabupaten Puncak, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Kepemudaan serta seluruh elemen masyarakat mengapresiasi kerjakeras Aparat Keamanan atas keberhasilan menggagalkan pengiriman munisi ke wilayah Wamena. 

Keberhasilan Aparat Keamanan Bandara Sentani dibantu Tim gabungan TNI-Polri mengamankan seorang warga pegunungan a.n Teko Wenda  (Wamena, 5 Agustus 1985) di X-Ray ruang tunggu keberangkatan Bandara Sentani Kabupaten Jayapura pada tanggal 12 Oktober 2014. Penangkapan tersangka terkait penyelundupan munisi pesanan Enden Wanimbo dan Puron Wenda yang merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah Lanny Jaya yang saat ini masih terus dikejar oleh Aparat TNI-Polri karena kerap kali melakukan penyerangan terhadap Aparat Keamanan dan menganggu keamanan serta meresahkan masyarakat di wilayah Lanny Jaya.

Bupati Puncak, Williem Wandik, SE, M. Si dengan tegas akan menolak keberadaan Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) yang kerap membuat ulah di wilayah Kabupaten Puncak dan selalu akan bekerja sama dengan Aparat Keamanan. Pemerintah Kabupaten Puncak akan berpedoman pada kesepakatan yang telah disepakati. Ada empat poin kesepahaman yang dikeluarkan dari seluruh elemen masyarakat dengan pemerintah setempat, yaitu :

1.Masyarakat menolak keberadaan OPM di wilayah Kabupaten Puncak.
2.Mendukung penuh aparat untuk menjaga keamanan ketertiban masyarakat di Kabupaten Puncak. 
3.Membangun pos pengamanan TNI/Polri guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sekitar.
4.Menerapkan denda adat Rp 2 miliar apabila ada warga atau pihak keluarga yang terlibat OPM di Kabupaten Puncak yang diketahui membunuh anggota TNI/Polri yang berjaga di kawasan tersebut.
Kapolda Papua Irjen Pol. Yotje Mende menjelaskan tersangka yang ditangkap merupakan anak buah Enden Wanimbo dan Puron Wenda. Munisi tersebut merupakan pesanan Enden Wanimbo dan Puron Wenda yang merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata di wilayah Lanny Jaya. Tersangka saat ini sudah ditahan  dan dalam proses penyidikan bahkan akan dikenakan hukuman seberatnya.

Dengan tertangkapnya Teko Wenda, Polda Papua akan terus mengembangkan kasus tersebut. Enden Wanimbo dan Puron Wenda akan terus diburu Aparat TNI-Polri hingga ditangkap hidup-hidup ataupun mati, karena aksi-aksi kriminal bersenjata yang dilakukan sudah meresahkan masyarakat di Kabupaten Lanny Jaya dan menggangu keamanan serta ketertiban masyarakat. (SP/99)

Entri Populer