Selasa, 03 Juni 2014

Organisasi Papua Merdeka Stop Bikin Kekerasan





Plt. Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua Frits Ramandey,S.Sos,MH mengecam aksi penembakan yang terjadi pada hari Jumat (30/5) lalu di Kabupaten Lanny Jaya yang menyebabkan seorang anggota Kepolisian BKO Polres Lanny Jaya Bripda Irvan meninggal dunia. 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua menyampaikan kepada seluruh Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM), baik yang ada di wilayah pegunungan tengah, seperti di Lanny Jaya, di wilayah pesisir pantai, perbatasan stop bikin kekerasan, cara-cara kekerasan yang dilakukan terhadap aparat TNI/Polri dan warga sipil harus dihentikan, kekerasan sangat ditentang oleh masyarakat internasional, dan tidak akan menyelesaikan masalah malah akan melahirkan masalah baru. Komnas HAM mempunyai data, hampir 30 orang menjadi korban, akibat dari aksi kekerasan sipil bersenjata.

Perlu diingat pemilihan umum presiden (pilpres) tanggal 9 Juli 2014 mendatang merupakan tanggug jawab dan hak setiap warga Negara untuk berpartisipasi untuk mengunakan hak suaranya memilih pemimpin Indonesia dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tegas,’’ Frits Ramandey.

Komnas Ham yakin Polda Papua dengan jaringan dan peralatan yang sangat canggih mampu mengidentifikasi siapa pelaku penembakan di Lanny Jaya, peristiwa penembakan terjadi di tengah masyarakat, potensi untuk diindetifikasi sangat mudah dan polisi sudah mengetahui siapa aktor dibalik penembakan ini. Polda Papua mengedepankan pendekatan-pendekatan yang persuasif, namun disayangkan pendekatan seperti ini, malah sering disalahartikan oleh kelompok-kelompok yang berbeda pandang dengan NKRI.

Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw menegaskan pelaku penembakan terhadap Brigpol (anumerta) Irvan diindikasi salah satu anggota dari kelompok PW yang sering mengganggu keamanan di Lanny Jaya. Kapolda Papua telah telah menunjuk Direskrimum, Kasat Brimob Polda Papua, termasuk Kapolres setempat untuk segera mengejar pelaku. Pelakunya sudah jelas kalau yang di atas siapa lagi kalau bukan anggota Kelompok Bersenjata yang berinisial PW, kelompok PW yang ada di sana dipastikan berjumlah lebih dari 10 orang karena telah ada pembagian tugas dan spesifikasi tersendiri. Tim operasi yang dipimpin oleh Disreskrimum akan menyelidiki kasus tersebut hingga bisa diungkap siapa sebenarnya dalang di balik penembakan tersebut. (SP/99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer