Jumat, 13 Juni 2014

Socratez Sofyan Yoman : Boikot Pilpres Merupakan Perbuatan Tercela Dan Tidak Sesuai Dengan Alam Demokrasi di Papua.




Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua, Socratez Sofyan Yoman menegaskan sebagai hamba Tuhan, setiap orang mempunyai hak Demokrasi untuk memilih dalam pemilihan umum tanggal 9 Juli 2014 mendatang, demokrasi itu tumbuh dengan tidak ada paksaan. Memilih tergantung dari masing-masing sesuai dengan hati nuraninya.

Memboikot pemilu adalah cara-cara lama yang tidak patut diterapkan di Papua, karena dapat menciderai hak asasi setiap orang. Rakyat Papua harus diberikan kebebasan memilih tanpa rasa takut. Siapapun yang dipilih dalam pemilihan nanti itu merupakan hak pribadi setiap individu untuk memilih pemimpin Bangsa Indonesia. 

Diera globalisasi saat ini  dengan keterbukaan informasi dan komunikasi rakyat sudah pintar menentukan pilihan yang sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Setiap orang dapat mengakses informasi tentang Pilpres di semua media massa, baik media cetak ataupun media sosial lainnya.

Menurut Soyan Yoman, memboikot Pilpres tidak sesuai dengan alam Demokrasi di Papua saat ini, nilai-nilai demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berekpresi merupakan hak rakyat Papua. Secara tidak langsung rakyat akan memilih pemimpin bangsa Indonesia yang biasa membawa Papua menuju Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera. Jangan ancam rakyat Papua yang dapat menimbulkan ketakutan, biarkan dia memilih sesuai hati nuraninya. (SP/99)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer