Suasana Damai Natal dan suasana
Tahun Baru masih terasa bagi masyarakat Papua. Kado istimewa baru-baru ini yang
diberikan pemerintah Papua untuk kesejahteraan masyarakat Papua, menuju Papua
Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung Presiden RI Bapak Joko
Widodo hadir ditengah-tengah masyarakat Papua untuk menyelenggarakan Perayaan
Natal Nasional di Bumi Cenderawasih. Ini bukti nyata Bapak Presiden dan
pemerintah Papua bekerja untuk masyarakat Papua.
Papua
memiliki sumber daya alam yang melimpah, obyek wisata alam bahari yang indah,
budaya dan adat istiadat yang tidak dimiliki tempat lain. Suasana keamanan dan
roda pemerintahan berjalan lancar, namum suasana yang damai tersebut dicoreng
oleh ulah kelompok kriminal bersenjata
(KKB). Diawal bulan Januari 2015, pada Kamis taggal 1 Januari 2015 pukul 21.00
WIT dua orang
aparat keamanan dari satuan Brimob Polda Papua dan satu orang sekuriti PT
Freeport tewas saat melakukan patroli dan dihadang oleh KKB di Kampung Banti
sampai Kampung Uikini, Mimika, Papua. Dua aparat keamanan tewas. Bripda Adriandi,
Bripda Ryan Hariansyah dan sekuriti atas nama Suko Miyartono tewas ditangan KKB.
Aksi sadis dan tidak manusiawi
anggota KKB mengakibatkan Bribda Adriandi mengalami luka bacok dikepala bagian
kanan, luka tusuk di perut, leher dan jari kanan putus, sedangkan Bripda Ryan
Hariansyah mengalami
luka tusuk di perut, luka tembak di leher dan tangan kanan putus. Sedangkan
Suko Miyartono mengalami
luka tusuk di leher, diperut dan luka tembak di bagian punggung, korban
meninggal saat ini dibawa ke Rumah Sakit Tembaga Pura, Papua.
Pemerintah Papua melalui Polda Papua
dibantu Kodam XVII/Cenderawasih meningkatkan keamanan, atas permintaan
masyarakat yang cemas dan takut akibat teror dari KKB.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende telah meminta bantuan
kepada pihak TNI untuk memback up kepolisian. Aparat gabungan TNI-Polri
melakukan penyisirsan dan mengejar kelompok yag sering berbuat onar, berkat
informasi masyarakat aparat menemukan honai (rumah khas Papua) yang dijadikan sebagai
markas KKB, aparat bertindak tegas dan menguasai honai tersebut agar tidak
dijadikan markar dan mengurangi ruang gerak kelompok KKB tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen
Pol Yotje Mende menyampaikan KKB pimpinan Ayub Waker akan terus diburu dan ditangkap. Kapolda
mengaku mengerahkan kekuatan penuh mengejar kelompok Ayub Waker, pasca tewasnya
anggota Brimob dan securiti PT Freeport. Kerja keras Aparat gabungan TNI dan Polri dalam penggerebekan
yang dilakukan aparat gabungan di sekitar Kampung Utikini, Kabupaten Mimika,
Papua berhasil menangkap 116 orang yang merupakan anggota kelompok West Papua.
Kelompok West Papua adalah kelompok sipil politik yang bermain di bawah tanah.
Aparat
dalam dalam penyisirannya berhasil menemukan 2 buah spanduk berukuran besar
yang di dalamnya berisi ajakan untuk referendum untuk memisahkan diri dari
bangkuan ibu pertiwi, Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Aparat Keamanan juga menyita 92 ID card atau kartu
anggota West Papua, karena kartu tersebut merupakan ilegal. Pihak Kepolisian
sedang mendalami dan melakukan penyelidikan tentang keberadaan kartu tersebut.
Perlu
diketahui penyisiran yang dilakukan Aparat gabungan TNI Dan Polri pada tanggal
6 Januari 2015 lalu di bantaran Kali Kabur yang berhasil menahan 116 orang,
namun sebangian sudah dipulangkan ketokoh-tokoh masyarakat di Kampung Wangirja,
Distrik Kuala Kencana. Masyarakat yang dipulangkan rata-rata ibu-ibu dan
anak-anak yang masih dibawah umur.
Penyidik
dari Polres Mimika, masih mendalami 64 orang yang keterlibatannya untuk
mendukung KKB, serta hasil dulang yang selama ini didapat, mengingat masyarakat
tersebut merupakan pedulang tradisional.
Kepolisian Daerah Papua, dan Gubernur
Papua Lukas Enembe serta para Bupati se wilayah Pengunungan Tengah Papua akan mencari
sulusi yang akan direncanakan akan diadakan rapat kordinasi di Timika, pada Senin, 19 Januari 2015
mendatang. Selayaknya seluruh elemen masyarakat bergandeng tangan menjaga
keamanan untuk memajukan Tanah Papua, bukan malah membuat situasi keamanan yang
tidak kondusif yang nantinya dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat
Papua. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar