Sabtu, 17 Januari 2015

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Jangan Corengi Keamanan di Papua



Suasana Damai Natal dan suasana Tahun Baru masih terasa bagi masyarakat Papua. Kado istimewa baru-baru ini yang diberikan pemerintah Papua untuk kesejahteraan masyarakat Papua, menuju Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung Presiden RI Bapak Joko Widodo hadir ditengah-tengah masyarakat Papua untuk menyelenggarakan Perayaan Natal Nasional di Bumi Cenderawasih. Ini bukti nyata Bapak Presiden dan pemerintah Papua bekerja untuk masyarakat Papua.

Papua memiliki sumber daya alam yang melimpah, obyek wisata alam bahari yang indah, budaya dan adat istiadat yang tidak dimiliki tempat lain. Suasana keamanan dan roda pemerintahan berjalan lancar, namum suasana yang damai tersebut dicoreng oleh ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB). Diawal bulan Januari 2015, pada Kamis taggal 1 Januari 2015 pukul 21.00 WIT dua orang aparat keamanan dari satuan Brimob Polda Papua dan satu orang sekuriti PT Freeport tewas saat melakukan patroli dan dihadang oleh KKB di Kampung Banti sampai Kampung Uikini, Mimika, Papua. Dua aparat keamanan tewas. Bripda Adriandi, Bripda Ryan Hariansyah dan sekuriti atas nama Suko Miyartono tewas ditangan KKB.

Aksi sadis dan tidak manusiawi anggota KKB mengakibatkan Bribda Adriandi mengalami luka bacok dikepala bagian kanan, luka tusuk di perut, leher dan jari kanan putus, sedangkan Bripda Ryan Hariansyah mengalami luka tusuk di perut, luka tembak di leher dan tangan kanan putus. Sedangkan Suko Miyartono mengalami luka tusuk di leher, diperut dan luka tembak di bagian punggung, korban meninggal saat ini dibawa ke Rumah Sakit Tembaga Pura, Papua.

Pemerintah Papua melalui Polda Papua dibantu Kodam XVII/Cenderawasih meningkatkan keamanan, atas permintaan masyarakat yang cemas dan takut akibat teror dari KKB. Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende telah meminta bantuan kepada pihak TNI untuk memback up kepolisian. Aparat gabungan TNI-Polri melakukan penyisirsan dan mengejar kelompok yag sering berbuat onar, berkat informasi masyarakat aparat menemukan honai (rumah khas Papua) yang dijadikan sebagai markas KKB, aparat bertindak tegas dan menguasai honai tersebut agar tidak dijadikan markar dan mengurangi ruang gerak kelompok KKB tersebut.

Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Pol Yotje Mende menyampaikan KKB pimpinan Ayub Waker akan terus diburu dan ditangkap. Kapolda mengaku mengerahkan kekuatan penuh mengejar kelompok Ayub Waker, pasca tewasnya anggota Brimob dan securiti PT Freeport. Kerja keras Aparat  gabungan TNI dan Polri dalam penggerebekan yang dilakukan aparat gabungan di sekitar Kampung Utikini, Kabupaten Mimika, Papua berhasil menangkap 116 orang yang merupakan anggota kelompok West Papua. Kelompok West Papua adalah kelompok sipil politik yang bermain di bawah tanah.

Aparat dalam dalam penyisirannya berhasil menemukan 2 buah spanduk berukuran besar yang di dalamnya berisi ajakan untuk referendum untuk memisahkan diri dari bangkuan ibu pertiwi,  Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Aparat Keamanan juga menyita 92 ID card atau kartu anggota West Papua, karena kartu tersebut merupakan ilegal. Pihak Kepolisian sedang mendalami dan melakukan penyelidikan tentang keberadaan kartu tersebut.

Perlu diketahui penyisiran yang dilakukan Aparat gabungan TNI Dan Polri pada tanggal 6 Januari 2015 lalu di bantaran Kali Kabur yang berhasil menahan 116 orang, namun sebangian sudah dipulangkan ketokoh-tokoh masyarakat di Kampung Wangirja, Distrik Kuala Kencana. Masyarakat yang dipulangkan rata-rata ibu-ibu dan anak-anak yang masih dibawah umur.

Penyidik dari Polres Mimika, masih mendalami 64 orang yang keterlibatannya untuk mendukung KKB, serta hasil dulang yang selama ini didapat, mengingat masyarakat tersebut merupakan pedulang tradisional.

Kepolisian Daerah Papua, dan Gubernur Papua Lukas Enembe serta para Bupati se wilayah Pengunungan Tengah Papua akan mencari sulusi yang akan direncanakan akan diadakan rapat kordinasi di  Timika, pada Senin, 19 Januari 2015 mendatang. Selayaknya seluruh elemen masyarakat bergandeng tangan menjaga keamanan untuk memajukan Tanah Papua, bukan malah membuat situasi keamanan yang tidak kondusif yang nantinya dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat Papua. (SP/99)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer