Manokwari
– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmikan situs pekabaran Injil Pulau
Mansinam di tanah Papua. Minggu (24/8).
Melalui
momentum peresmian situs pekabaran Injil Pulau Mansinam, Presiden RI menyampaikan
dirinya sungguh mencintai tanah Papua dan menyayangi rakyat di bumi
Cenderawasih. Jadikan Mansinam sebagai perekat kebersamaan, Toleransi dan harmoni,
kehidupan masyarakat yang tenteram dan damai akan terwujud manakala semua
komponen masyarakat pandai membangun kebersamaan, toleransi dan harmoni.
Jika tatanan itu menjadi sebuah tradisi yang selalu dipegang teguh, maka
kehidupan yang aman dan damai akan selalu dirasakan masyarakat Indonesia,
bahkan dunia. Karena itu, bangsa Indonesia harus bisa berdiri di depan dalam
membangun dan mewujudkan kehidupan bangsa dan masyarakat yang aman dan damai.
Presiden
berharap kebersamaan, toleransi dan harmoni juga selalu tumbuh dan hidup
di tanah Papua agar Papua terbebas dari perseteruan bahkan konflik-konflik. Oleh
karena itu di tanah Mansinam ini kita serukan kepada diri kita sendiri
dan kita serukan kepada dunia, mari, agar dunia menjadi lebih tenteram, damai,
adil dan sejahtera kita perkuat kebersamaan, toleransi dan harmoni diantara
kita semua. Peradaban yang baik tidak hanya diukur dari tingkat pengetahuan dan
kemajuan yang ada pada suatu masyarakat atau bangsa. Namun, harus
juga menggambarkan kehidupan yang cinta kedamaian, penuh kasih sayang,
saling hormat menghormati dan kasih mengasihi, serta memiliki toleransi
dan semangat untuk hidup rukun satu sama lain. Peradaban seperti itu bisa
terwujud di tanah Papua melalui spirit yang terpancar dari Mansinam. Presiden
menyakini, energi rohani yang bersumber dari Injil yang pertawa kali diwartakan
di pulau Mansinam akan mampu menghadirkan pembaharuan besar dalam kehidupan
masyarakat di tanah Papua, asalkan semua orang mau bertekad untuk
mewujudkannya.
Dalam
kesempatan itu, Presiden didampingi ibu negara Ani Yudhoyono, Menko
perekonomian Chairul Tanjung, menteri pekerjaan umum Djoko Kirmanto, menteri
perhubungan EE. Mangindaan, menteri lingkungan hidup Baltasar Kambuaya dan
menteri pendidikan dan kebudayaan Muhamad Nuh. Masa tugas sebagai Presiden akan
segera berakhir, pemimpin yang akan datang akan meneruskan semua ini sesuai
dengan harapan semua rakyat Indonesia sehingga terwujud Papua tanah damai,
Papua bangkit, mandiri dan sejahtera. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar