Wamena - Pasca terjadinya penembakan
oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berturut-turut terjadi di Distrik
Pirime, Kabupaten Lanny Jaya membuat masyarakat takut dan trauma. Seluruh
masyarakat Pirime dengan tegas meminta kepada aparat TNI-Polri untuk menangkap
para pelaku dari Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Enden Wandimbo yang
selalu membuat ulah di daerah Pirime.
Seluruh elemen masyarakat Pireme, Anggota
DPRD Lanny Jaya, Kepala Distrik Pirime, Tokoh Agama, Tokoh Intelektual, Tokoh
Pemuda dan Tokoh Masyarakat membulatkan
tekat mendukung Aparat TNI-Polri untuk
menangkap para pelaku Kelompok Kriminal
Bersenjata dalam jumpa pers di Wamena pada Jumat, 1 Agustus 2014.
Anggota DPRD Lanny Jaya, Dopen Wakerkwa menyampaikan
sebagai masyarakat Pirime sangat sakit hati karena ulah Kelompok Kriminal
Bersenjata yang berulang kali membuat ulah dan mengganggu masyarakat, bahkan sampai
terjadi pertumpahan darah. Masyarakat Pirime menjadi takut dan terauma. Dopen
Wakerkwa menegaskan atas nama masyarakat Pirime menyatakan untuk mendukung dan
siap membantu Aparat TNI-Polri serta Pemda untuk membrantas Kelompok Kriminal
Bersenjata yang selalu mengacau keamanan di daerah Pirime. Dopen Wakerkwa juga
berharap Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Enden Wandimbo yang selalu
membuat ulah di daerah Pirime agar tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap
masyarakat yang tidak tau apa-apa.
Kepala Distrik Pirime, Eman Wanimbo
menyerahkan sepenuhnya kepada Aparat Keamanan untuk menuntaskan kejadian
tersebut, agar masyarakat merasa tenag, tidak takut serta aktivitas masyarakat
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Tokoh Intelektual, Waliku Wanimbo
menyampaikan hal senada mendukung penuh tindakat aparan TNI-Polri serta
menghindarkan kerugian-kerugian di pihak masyarakat. Direktur Lembaga Riset
Demokrasi Pengembangan Masyarakat Papua (LRD-PMP), Chris Wenda juga senada,
pihaknya akan sepakat dan menyerahkan sepenuhnya kepada Aparat TNI-Polri karena
perbuatan Kelompok Kriminal Bersenjata yang terjadi di Pirime sangat menggangu
mayarakat, hingga membuat masyarakat trauma.
Ditempat yang berbeda Tokoh Agama di Pegunungan Tengah Papua,
Pastor Jhon Djonga mengutuk para pelaku penembakan dan mengatakan selaku
pemerhati terhadap hak-hak asasi manusia, menilai peristiwa tersebut merupakan
satu tindakan yang sangat melanggar hak hidup warga masyarakat. Menurut Pastor
Jhon Djonga, pembunuhan terhadap masyarakat sipil dilakukan kelompok bersenjata
karena tidak mampu berhadapan dengan kekuatan Negara. Diharapkan Kelompok
Kriminal Bersenjata , stop membuat ulah, melanggar HAM, karena
hak asasi manusia diberikan Allah kepada setiap orang, apakah itu orang hitam,
putih, pintar, bodoh atau siapa saja, salah satu hak asasi manusia adalah hak
hidup, sehingga tidak boleh ada pembunuhan.
Ketua LMA Jayawijaya Kayo
Huby, menyampaikan pelaku penembakan harus ditindak tegas sesuai dengan hukum
yang berlaku. “Kami mengutuk pelaku penembakan, pelakunya harus ditangkap dan
diproses hukum, sesuai undang-undang yang berlaku di negara Indonesia. Tokoh
masyarakat, Naligi Kurisi menegaskan pihaknya siap menjaga agar Jayawijaya
tetap aman dan menyesalkan ulah Kelompok Kriminal Bersenjata serta mengutuk
pelaku penembakan, apa yang dilakukan dosa besar karena membunuh dan membuat
takut masyarakat.
Seluruh elemen masyarakat sangat menaruh
harapan kepada Aparat TNI-Polri agar menagkap Kelompok Kriminal Bersenjata.
Diharapkan Kelompok-kelompok berbeda pandang dengan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang sering menggangu masyarakat agar turun dan menyerahkan diri.
Jaga keamanan di Papua dalam bingkai NKRI menuju Papua bangkit, mandiri dan
sejahtera. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar