Minggu, 29 Juni 2014

Papua Menjelang Pesta Rakyat 9 Juli 2014





Tinggal menghitung hari pesta rakyat akan segera dimulai yaitu pemilihan prisiden dan wakil presiden Republik Indonesia tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Berbagai kegiatan di dilalakukan di Papua untuk mendukung calon Presiden dan Wakil Presiden seperti yang dilakukan Angkatan Muda Nusantara (AMN) Provinsi Papua dan Papua Barat yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) dengan membuat pasar murah berupa pembagian sembako ke panti asuhan yang ada di Jayapura dan  kegiatan bhakti sosial yang dilakukan di sejumlah titik di Papua maupun Papua Barat .

Sementara Tim relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi - JK) di Papua berhasil mengumpulkan seribu tanda tangan sebagai bukti mendukung Jokowi - JK di wilayah timur Indonesia. Upaya itu sebagai bentuk komitmen memberikan dukungan kepada capres-cawapres nomor urut dua. Ketua Barisan Relawan Jokowi,Yakoba Lokbere di Kota Jayapura, mengatakan, seribu tanda tangan tersebut merupakan hasil kerja keras semua tim relawan dan sekertaris bersama di semua di sejumlah titik Kota Jayapura sejak pekan lalu. Jumlahnya akan terus bertambah seiring waktu pencoblosan.

Antusias masyarakat Papua untuk menyukseskan pesta demokrasi yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang sangat tinggi. Tokoh-tokoh di Papua seperti Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Barisan Merah Putih RI Tanah Papua Bapak Ramses Ohee,  Sekjen Barisan Merah Putih Bapak Yonas A. Nussy, Ketua DPD Barisan Merah Putih RI Kabupaten Jayawijaya Bapak Salmon Walilo, Bapak Daniel Kogoya, dan Ibu Emskerk Bonay Tokoh Perempuan Papua sangat mendukung dan menyukseskan Pilpres 9 Juli mendatang dan menyampaikan agar bersama-sama menjaga keamanan di Papua sehingga Pilpres dapat terlaksana dengan aman dan lancar.

Terkait ada klompok-kelompok kecil yang ingin menggagalkan suksesnya pesta demokrasi di Papua Tim khusus TNI dan Polisi kerap melakukan rahasia senjata tajam. Pada Rabu, 25 Juni 2014 Tim khusus TNI dan Polisi berhasil menangkap tiga warga di kawasan Abe Pantai, Kota Jayapura. Ketiga warga tersebut yaitu yaitu Edy Wakur (41 Tahun), Deni Wetipo (26 Tahun) dan Tiba Tabuni (40 Tahun) di tangkap dengan barang bukti dua senjata jenis angle loop dan 1.243 amunisi. Ternyata senjata dan munisi rencana akan di suplai ke pada kelompok Purom Okina Wenda, salah satu Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Situasi di Papua menjelang Pilpres relatif kondusif hal tersebut ditegaskan Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M. Polda dan Kodam sudah menjalin kerjasama terkait pengamanan Pilpres di Tanah Papua. Diharapkan kepada masyarakat agar tidak terpropokasi isu-isu yang menyesatkan dan senantiasa menjaga keamanan dan ketertiban agar tercipta masyarakat Papua yang bangkit, mandiri dan sejahtera. (SP/99)

Kamis, 19 Juni 2014

Festival Danau Sentani (FDS) Bukti Terpeliharanya Persatuan, Kesatuan dan Tegaknya NKRI di Tanah Papua






Festival Danau Sentani (FDS) merupakan festival pariwisata tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2007 di sekitar Danau Sentani, di Pantai Kalkote Kampung Asei Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura.

Festival Danau Sentani diadakan pada pertengahan bulan Juni tiap tahunnya selama lima hari berturut, FDS tahun 2014 merupakan festival yang ke-VII, kegiatan ini dimulai pada 19-23 Juni 2014. Berbagai tarian-tarian adat mengisi festival ini seperti tarian perang khas Papua, tari Isolo, Gema Tifa Harmoni, upacara adat seperti penobatan Ondoafi, melukis di atas kulit kayu dan sajian berbagai kuliner khas Papua.

Sesuai tema FDS VII tahun 2014 ini yaitu “Budayaku Hidupku” ini menunjukan bukti terpeliharanya persatuan, kesatuan dalam bingkai NKRI di antara sesama suku, ras, agama serta menunjukkan jati diri masyarakat Papua khususnya masyarakat di Kabupaten Jayapura dalam meningkatkan seni budaya yang mereka miliki di setiap kampung dan suku yang ada. Nasionalime yang sangat kental terjalin di antara sesama, mengingat di Papua terdiri dari ratusan suku-suku kecil.

Seluruh peguyuban yang ada di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura serta dari luar Papua turut memeriahkan kegiatan FDS dengan menampilkan budaya tradisional, tari-tarian tradisional yang diiringi lagu daerah.

Papua yang memiliki berbagai macam kesenian dan kebudayaan serta keindahan alam yang mempesona dapat dijadikan daya tarik dalam mengembangkan pariwisata sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat di tanah Papua. Diharapkan sebagai anak bangsa dapat menjaga dan melestarikan kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua agar tidak punah dan hilang karena dimakan oleh jaman atau karena di klaim oleh Negara lain. Cintailah kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia untuk generasi selanjutnya. (SP/99)

Jumat, 13 Juni 2014

Socratez Sofyan Yoman : Boikot Pilpres Merupakan Perbuatan Tercela Dan Tidak Sesuai Dengan Alam Demokrasi di Papua.




Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua, Socratez Sofyan Yoman menegaskan sebagai hamba Tuhan, setiap orang mempunyai hak Demokrasi untuk memilih dalam pemilihan umum tanggal 9 Juli 2014 mendatang, demokrasi itu tumbuh dengan tidak ada paksaan. Memilih tergantung dari masing-masing sesuai dengan hati nuraninya.

Memboikot pemilu adalah cara-cara lama yang tidak patut diterapkan di Papua, karena dapat menciderai hak asasi setiap orang. Rakyat Papua harus diberikan kebebasan memilih tanpa rasa takut. Siapapun yang dipilih dalam pemilihan nanti itu merupakan hak pribadi setiap individu untuk memilih pemimpin Bangsa Indonesia. 

Diera globalisasi saat ini  dengan keterbukaan informasi dan komunikasi rakyat sudah pintar menentukan pilihan yang sesuai dengan hati nuraninya masing-masing. Setiap orang dapat mengakses informasi tentang Pilpres di semua media massa, baik media cetak ataupun media sosial lainnya.

Menurut Soyan Yoman, memboikot Pilpres tidak sesuai dengan alam Demokrasi di Papua saat ini, nilai-nilai demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan berekpresi merupakan hak rakyat Papua. Secara tidak langsung rakyat akan memilih pemimpin bangsa Indonesia yang biasa membawa Papua menuju Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera. Jangan ancam rakyat Papua yang dapat menimbulkan ketakutan, biarkan dia memilih sesuai hati nuraninya. (SP/99)

Entri Populer