Jumat, 26 Desember 2014

Welcome Presiden RI Joko Widodo di Bumi Cenderawasih


Natal Tahun 2014 merupakan momen istimewa, Masyarakat Papua mendapatkan kado Natal istimewa, perayaan ibadah Natal bersama Presiden RI Joko Widodo. Bapak Presiden bersama rombongan akan menyelenggarakan Natal Naional di Tanah Papua. Kota Jayapura ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Natal Nasional yang akan dihadiri langsung presiden, serta sejumlah menteri Kabinet Kerja Indonesia Hebat, dan sejumlah Duta Besar Negara tetangga.
 
Walikota Jayapura, Benhur Tommy Mano menyatakan siap pelaksanaan Natal Nasional yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) diselenggarakan di Kota Jayapura yakni di Stadion Mandala Jayapura 27 Desember. Persiapan menyambut datangnya Presiden sudah dilakukan sejak Januari 2014 lalu. Walikota mengajak seluruh  warga kota untuk menyukseskan perayaan Natal nasional nanti. Walikota menjamin keamanan warga kota, kebersihan kota dan kota  Jayapura memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti hotel atau tempat penginapan lainnya. 

Seksi Publikasi Panitia Natal Nasional, Zelda  menegaskan Perayaan Natal Nasional di selenggarakan di Kota Jayapura tepatnya di Stadion Mandala Jayapura, mengingat Stadion Mandala dapat menampung ribuan masyarakat Papua. Disamping itu Kota Jayapura juga memiliki fasilitas hotel yang memadai untuk tamu negara yang akan hadir dalam perayaan Natal Nasional.

Situasi Papua Aman Jelang Kedatangan Presiden

Gubernur Papua Lukas Enembe sebagai penanggung jawab keamanan di daerah. Seperti tertuang dalam UU Pemerintahan bahwa Bapak Gubernur adalah sebagai penanggung jawab masalah keamanan. TNI dan Polri adalah sebagai alat, keamanan  kedatangan Presiden Republik Indonesia sesuai arahan Bapak Gubernur Papua.
 
Polda Papua. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Yotje Mende menegaskan bahwa situasi Kamtibmas di seluruh wilayah Papua aman menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan menghadiri perayaan Natal Nasional pada 27 Desember 2014 di Jayapura. Polda siap untuk pengamanan Kunjungan kerja Presiden Jokowi di Papua. Semua Polres di wilayah Papua akan dilibatkan, terutama dibeberapa daerah yang akan dikunjungi selama berada di Papua. Beberapa Polres yang akan terlibat penuh yaitu Polresta Jayapura, Polres Sentani Jayapura, Polres Keerom, Polres Wamena, Polres Tolikara dan Polres Puncak Jaya.

Kodam XVII/Cenderawasih. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, S.E. mengatakan tidak ada penambahan pasukan untuk pengamanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama kunjungan di Papua. Kodam Cenderawasih hanya menerjunkan sejumlah personel dari Korem 172/PWY, Batalyon 751/R, Batalyon 756/WMS dan di tambah dari Satuan Denzipur yang punya kemampuan JihandakTNI untuk mengamankan bom.

Masyarakat Papua. Masyarakat Papua menyambut dengan suka cita kedatangan Presiden Jokowi ke Papua, Presiden mempunyai tujuan baik yakni membangun Papua dan Papua Barat. Barisan Relawan Jokowi-JK Nampak kelihatan sibuk untuk mempersiapkan diri dalam menyambut kehadiran Presiden Jokowi. Koordinator Lapangan Relawan Bara-JP Papua, Jefry Tabuni, menghimbau kepada Relawan Jokowi-JK untuk turut menghadiri perayaan Natal Nasional. Usai perayaan Natal Nasional, dijadwalkan Presiden Jokowi akan melakukan tatap muka dengan Barisan Relawan Jokowi-JK se-Tanah Papua. Jefry Tabuni juga mengudang semua paguyuban di Tanah Papua untuk turut merapatkan barisan didalam mensukseskan Kunjungan Bapak Presiden di Tanah Papua. 

Hal senada juga ditegaskan oleh Sekretaris Bara-JP Provinsi Papua, Salvador B. Renyaan, bahwasannya semua Paguyuban se-Provinsi Papua, diantaranya Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Himpunan Keluarga Jawa Madura, Flobamora, Ikatan Keluarga Toraja, Masyakarat Kei, Ikatan Keluarga Maluku, dan paguyuban lainnya untuk ikut ambil bagian untuk menyukseskan kegiatan Presiden selama berada di Papua.

Kaum Intelektual. Aktifis (Gempar) Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Papua, Alfares Kapisa menyampaikan kepada rakyat Papua agar menyambut  kedatangan Presiden RI Joko Widodo untuk perayaan Natal bersama dengan rakyat Papua. Ditegaskan Juga pemilihan presiden yang lalu bahwa hampir 90 persen suara rakyat Papua mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden, kini saatnya masyarakat Papua bangga karena Presiden RI Joko Widodo akan hadir ditengah-tengah rakyak Papua untuk merayakan Ibadah Natal Nasional. 

Alfares Kapisa juga mendengar adanya informasi penolakan terhadap rencana kedatangan Presiden  Joko Widodo, Gerakan Mahasiswa Pemuda dan Rakyat Papua sangat menepis informasi tersebut. Masyarakat Papua yang mendukung Jokowi jadi presiden, sekarang sudah jadi presiden Jokowi mau datang ke Papua  malah mau ditolak. Sebagai kaum intelektual, Gampar melihat ada sesuatu yang keliru dan aneh, kalau ada yang menolak kedatangan Jokowi di Papua, itu hal yang sangat lucu, rakyat papua sendiri yang memilih Jokowi jadi Presiden.

Masyarakat Papua harus jeli terhadap informasi-informasi yang menyesatkan  dan bertanya dibalik penolakan tersebut ada kepentingan  orang atau kelompok tertentu. Jangan mengatasnamakan rakyat Papua, yang harus ditegaskan dan dicermati rakyat Papua jangan sampai terjebak dalam perminan untuk kepentingan pihak tertentu.

Ketua Umum Perayaan Natal Nasional 2014 Yohana S Yembise yang juga merupakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menegaskan bahwa Jayapura  dalam keadaan aman. Presiden Joko Widodo akan berdialog dengan masyarakat Papua di sela-sela kunjungannya ke Jayapura untuk menghadiri Perayaan Natal Nasional 2014 pada pekan depan, 27-28 Desember. Presiden ingin berdialog dengan masyarakat tentang apa yang masyarakat inginkan untuk kesejahteraan.

Yohana S Yembise menjelaskan konsep Perayaan Natal Nasional kali ini adalah Natal yang membawa damai, terutama dari tingkat keluarga. Tanggal 27 Desember 2014, Presiden dijadwalkan melakukan blusukan ke sejumlah pasar, Sekolah Luar Biasa, dan rumah sakit penderita AIDS untuk bersilaturahmi dan membagi-bagikan hadiah, Ramah-tamah juga direncanakan digelar dengan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat Papua dan Papua Barat. Pada 28 Desember 2014, rencananya Presiden akan melakukan silaturahmi dengan masyarakat adat Papua di Wamena. Dan dilanjutkan dengan menemui para relawan.

Sekretaris Kabinet Andi Wiyajanto mengkonfirmasi rencana blusukan Presiden Joko Widodo di Papua pada dasarnya Presiden bersedia untuk pergi ke wilayah-wilayah yang memang di situ justru harus didengar. Bagaimana orang Papua berbicara tentang tanah Papua. Tema Natal Nasional 2014 adalah Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga dengan subtema Natal Sebagai Perwujudan Revolusi Mental Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian. Perayaan akan diisi berbagai acara puji-pujian kepada Tuhan, ibadah, laporan Ketua Umum, Doa Syafaat, kesenian, dan sambutan Presiden.Budi Suyanto. Perayaan yang rencananya dihadiri Presiden tersebut juga akan dihadiri para Menteri Kabinet Kerja dan Ketua Lembaga Tinggi Negara, perwakilan negara sahabat, serta 1500 orang dari seluruh penjuru Indonesia.
Disamping kegiatan Natal akbar bersama umat Kristiani yang ada di Papua, Presiden Joko Widodo akan berdialog dengan masyarakat Papua dan diagendakan juga Presiden Jokowi akan meletakan batu pertama pembangunan jembatan Hamadi-Holtekam, pembangunan pasar mama-mama Papua, dan sejumlah pembangunan lainnya yang berlangsung di Kota Jayapura.

Masyarakat Papua menanti Kunjungan Presiden Joko Widodo karena itu semua merupakan kado istimewa dimomen Natal Tahun 2014. Jika ada isu penolakan yang menilai kedatangan Presidwen Jokowi hanya jalan-jalan dan menghabiskan dana itu, salah besar dan sangat keliru, mari kita melihat dari sisi positif rencana kedatangan Presiden Jokowi  ke Papua. 

Presiden ke Papua untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang sebenarnya untuk membuat program-pogram untuk kemajuan rakyat Papua ke depan. Memang di Papua masih ada kelompok-kelompok kecil yang berbeda paham, namun jumlahnya sangat kecil. Seperti yang terjadi baru-baru ini tentang kasus penembakan di Enarotali, itu merupakan ulah KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) untuk membikin skenario yang tujuannya menciptakan opini bahwa Papua ini tidak aman, dengan demikian  kunjungan-kunjungan pejabat negara ke Papua batal di selenggarakan. Pada dasarnya Papua AMAN.

Kedatangan Presiden Jokowi Natal bersama Rakyat Papua adalah suatu momen yang perlu disikapi secara positif dan dijadikan suatu peluang menyampaikan harapan-harapan kepada Presiden. Pihak keamanan baik dari Polda Papua maupun dari Kodam XVII/Cenderawasih akan menindak tegas jika ada oknum masyarakat tidak menyetujui kedatangan Presiden Jokowi, lalu melakukan tindakan melawan hukum, baik kriminal dan tindakan yang mengarah pada makar maka akan ditindak tegas. MARI SELURUH ELEMEN MASYARAKAT DITANAH PAPUA SAMBUT DAN SUKSESKAN KUNJUNGAN PRESIDEN JOKO WIDODO UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI BUMI CENDERAWASIH DALAM BINGKAI NKRI MENUJU PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA. (SP/99)

Jumat, 12 Desember 2014

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Berupaya Gagalkan Perayaan Natal Nasional di Papua



Masyarakat Papua menanti Natal istimewa bersama Presiden Joko Widodo. Kunjungan Bapak Presiden ke Tanah Papua bersama rombongan direncanakan akan tiba di Jayapura pada tanggal 26 Desember 2014. Agenda kunjungan Presiden Jokowi di Papua, diantaranya akan berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan selanjutnya pada tanggal 27 Desember 2014 kembali ke Jayapura untuk meresmikan sejumlah pasar. Malam harinya Presiden Jokowi akan menghadiri Perayaan Natal Nasional dengan masyarakat Papua di Lapangan Lanud Jayapura.

Di Papua mayoritas penduduknya beragama Kristen, namun masyarakat Papua sangat menjunjung tinggi tolerasi umat beragama. Suasana menjelang akhir tahun di Tanah Papua sangat berbeda, berbagai ornamen natal menghiasi Kota Jayapura. Tema Natal Nasional ditahun 2014 “Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga (Imamat 26:12)”. Pesan thema ini menjadi  jaminan bahwa Allah selalu menyertai setiap orang dan keluarga yang percaya akan nama Tuhan.

Situsi di Papua “ Bentukan “ KKB

Pdt. Socratez Sofyan Yoman menegaskan situsi di Papua diciptakan supaya terjadi konflik, termasuk kejadian di Paniai adalah strategi KKB untuk menciptakan konflik menjelang kunjungan Presiden Jokowi. Ini biasa terjadi di Papua, kalau ada Pejabat Negara mau datang, harus ada konflik, agar Pejabat Negara tidak jadi datang ke Papua.

Situasi sengaja diciptakan oleh KKB untuk mendapatkan perhatian dunia Internasional, KKB selalu meresahkan masyarakat agar perayaan Natal Nasional batal di selengarakan di Tanah Papua. Yoman menegaskan kunjungan Jokowi ke Papua untuk menghadiri perayaan Natal, karena Presiden ingin berada ditengah-tengah masyarakat Papua.

Hal senada juga disampaikan Bupati Puncak Willem Wandik terkait aksi brutal yang dilakukan KKB di Puncak Jaya pada hari Rabu, tanggal 03 Desember 2014 pagi sekitar pukul 09.00 WITyang menewaskan anggota Brimob Polda Papua, Aipda Thomson Siahaan dan Bripda Everson.  Bupati Willem menilai, pelaku penembakan tersebut tidak memiliki kasih dan mereka harus di denda sesuai dengan kesepakatan yang berlangsung pada bulan November lalu. Ada enam kesepakatan yang dilakukan terhadap para pelaku penembakan di sana. Kami tuntut Rp2 miliar. Kalau tidak pelakunya maka, kepada keluarganya. KKB tidak punya hati. Kami berupaya membangun daerah dan keluar dari ketertinggalan, keterisolasian tapi mereka mengacau sehingga perkembangan pembangunan semua macet. (SP/99)

Entri Populer