Tidak bisa menjelaskan
kepada Masyarakat Papua dan menutupi kinerja yang tidak profesional Gubernur
Papua Lukas Enembe berlindung dibalik gagalnya Draf Otsus Plus dalam Prolegnas
DPR RI Tahun 2015. Rakyak Papua diadu dengan Pemerintah Pusat, untuk
menciptakan situasi di Papua tidak aman.
Untuk menciptakan
situasi yang tidak kondusif di Bumi Cenderawasih itu sudah biasa, mengingat
dalam waktu dekat Presiden RI Joko Widodo akan hadir ditengah-tengah masyarakat
Papua. Menggagalkan kunjungan Presiden RI Joko Widodo berbagai cara dilakukan.
Presiden RI Joko Widodo
akan menghadiri Kongres Nasional ke-14 Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
yang direncanakan akan diselenggarakan pada 24-28 Februari 2015 mendatang di
Kota Jayapura. Masyarakat Papua menyambut kedatangan Bapak Joko widodo.
Selayaknya Gubernur
Papua Lukas Enembe bisa bersikap bijaksana menjelaskan kepada masyarakat Papua
tentang kinerja yang dilakukan selama menjabat menjadi Gubernur, bukannya
mengadu masyarakat Papua untuk menciptakan situasi yang tidak kondusif untuk
menolak kedatangan Presiden RI Joko Widodo.
Mengancam menutup
kantor pemerintahan dengan alasan menunggu surat dari Majelis Rakyat Papua
(MRP) berdalih pemerintah pusat tidak menyetujui Draf Otsus Plus. Presiden RI
Joko Widodo akan berdialog dengan masyarakat Papua, Presiden berjanji akan
sering berkunjung ke Papua dan hadir ditengah-tengah masyarakat serta
mendengarkan secara langsung kendala-kendala yang dihadapi masyarakat. Program
Pemerintah pusat mensejahterakan masyarakat bukan memperkaya pejabat daerah.
Diharapkan masyarakat
jeli dan tidak terpancing asutan-asutan yang akan merugikan masyarakat Papua.
Pemerintah pusat sangat mengedepankan kepentingan Rakyat, memperhatikan
kesejahteraan dan hadir ditengah-tengah masyarakat untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (SP/99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar