Minggu, 12 Januari 2014

UP4B Berhasil Mendorong Peningkatan Jumlah Tenaga Pengajar

JAYAPURA—Sesuai dengan namanya, Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), berbagai aspek kehidupan masuk dalam bidang mereka, termasuk juga pendidikan.
Kepala UP4B Bambang Darmono mengklaim pihaknya telah berhasil mendorong berbagai program yang muaranya pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Orang Asli Papua. Salah satunya dengan pengadaan tenaga pengajar pendidik, khususnya bagi kawasan pegunungan.

“Tahun ini (2013) kita berhasil mendorong meningkatkan jumlah tenaga pengajar di wilayah pedalaman yang semula hanya 500 orang, kita dorong menjadi 1000,” ungkap Bambang.
Dari jumlah seribu, ternyata Kementerian Pendidikan hanya bisa menampung 877 orang tenaga pengajar berijazah sarjana.

Namun ketika penyebaran tenaga pengajar akan dilakukan di kawasan pegunungan, ada gangguan keamanan yang terjadi, akibatnya 200 orang tenaga pengajar yang tadinya telah bersedia di tempatkan di wilayah pedalaman mengurungkan niatnya.

“Makanya saya bilang ada program stabilitas keamanan yang belum menunjang percepatan, ada 200 orang yang terpaksa kita geser,” cetus Bambang ketika memaparkan hasil kerja UP4B selama dua tahun kepada wartawan di kantornya, Jumat (10/01) lalu.

Meski begitu, dengan telah bertambahnya jumlah guru yang bersedia mengajar di kawasan pedalaman, Bambang mengaku dirinya sedikit berlega hati, walau dirinya berjanji akan terus mengupayakan penamabahan jumlah pengajar di Papua.

Keberadaan perundang-undangan yang mengatur seorang guru haruslah lulusan sarjana, coba diakalinya dengan melakukan pendekatan ke Kementerian Pendidikan, karena meski telah memenuhi kriteria tersebut, kehadiran guru yang didatangkan dari luar untuk mengajar di pedalaman tidak pernah optimal.

“Kita sedang merintis sebuah program khusus yang telah disetujui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tinggal kita mengimplementasikannya. Anak-anak SMA yang ada di daerah tersebut bisa kita manfaatkan untuk menjadi guru dan akan kita angkat menjadi PNS, steelah kita angkat menjadi PNS kita siapkan dia menjadi guru,” ungkap Bambang.

Hanya saja mereka yang lulusan SMA dan akan dipersiapkan menjadi guru akan mengajar pada tingkatan Sekolah Dasar.

Harapannya dengan pengangkatan orang asli setempat, selain ia akan kerasan karena bekerja di tempat asalnya, ia juga bisa menggelorakan minat sekolah bagi masyarakat setempat.

Konesp ini ditegaskan Bambang telah disepakati dan akan segera ditindaklanjuti dengan menjabarkannya dalam sebuah aturan tertulis sehingga ada dasar hukum yang kuat untuk implementasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer